Bob Saget meninggal di Orlando, Florida, Amerika Serikat, pada Minggu (9/1/2022).
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·5 menit baca
AFP/MICHAEL TRAN
Aktor Amerika Serikat, Bob Saget, menghadiri pemutaran perdana serial MacGruber di California Science Center, Los Angeles, Amerika Serikat, pada 8 Desember 2021. Bob Saget, komedian AS yang menghibur jutaan orang sebagai bintang serial televisi Full House pada 1980-an dan 1990-an, ditemukan meninggal di sebuah hotel di Florida, Minggu (9/1/2022). Ia berusia 65 tahun.
Generasi muda tahun 1980 hingga 1990-an mestinya familier dengan serial drama televisi Full House asal Amerika Serikat. Serial ini berkisah tentang suka-duka seorang seorang ayah, Danny Tanner, mengasuh tiga putri setelah kepergian istrinya dibantu oleh adik ipar dan temannya.
Full House dibintangi oleh Bob Saget, John Stamos, Dave Coulier, Candace Cameron, Jodie Sweetin, serta si kembar Mary-Kate dan Ashley Olsen. Sayang, berita duka datang bagi penggemar Saget yang berperan sebagai Danny Tanner.
Saget ditemukan meninggal di Hotel Ritz-Carlton, Orlando, Florida, Minggu (9/1/2022). Ia berusia 65 tahun.
Otopsi atas kematian Saget telah selesai. ”Tidak ada bukti penggunaan narkoba atau perbuatan mencurigakan. Penyebab dan cara kematian sedang menunggu studi dan penyelidikan lebih lanjut yang mungkin memakan waktu 10-12 minggu untuk selesai,” kata Kepala Pemeriksa Medis dari Orange County Medical Examiner Joshua Stephany.
Saget sedang berada di Florida sebagai bagian dari tur komedi tunggal I Don’t Do Negative Comedy Tour. Laki-laki ini sempat merayakan kesuksesan pertunjukannya di Instagram selesai tampil di Orlando pada Jumat dan Ponte Vedra Beach pada Sabtu.
Kepergian mendadak Saget mengagetkan keluarga, rekan, dan penggemarnya. Mereka mengucapkan selamat tinggal sekaligus memuji kecerdasan dan kebaikannya, antara lain aktor Josh Radnor, komedian Richard Lewis, aktor George Takei, sutradara BJ Novak, dan aktor Jason Alexander.
”Saya hancur. Saya patah hati. Saya benar-benar shock. Saya tidak akan pernah memiliki teman lain seperti dia,” tulis John Stamos, yang ikut membintangi Full House dan bersahabat baik dengan Saget. ”Saya sangat mencintaimu Bobby.”
Dalam pernyataan keluarga Saget, mereka mengonfirmasi kematian Saget dengan berat hati. ”Meskipun kami meminta privasi saat ini, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan kami dalam mengingat cinta dan tawa yang dibawa Bob ke dunia,” bunyi pernyataan tersebut.
Saget lahir pada 17 Mei 1956 di Philadelphia, Pennsylvania. Ayahnya, Benjamin, adalah seorang eksekutif di supermarket dan ibunya, Rosalyn, bekerja di rumah sakit bagian administrasi. Dia merupakan lulusan Temple University.
Saget sempat kuliah di University of Southern California untuk belajar film, tetapi kemudian keluar kampus untuk beralih ke komedi tunggal. Perjalanannya selaku komedian menghasilkan peran-peran kecil di televisi dan film sebelum ia sukses dengan Full House.
Saget meninggalkan tiga putri; Aubrey, Lara, dan Jennifer dari istri pertamanya, Sherri Kramer, sebelum bercerai pada tahun 1997. Dia baru menikah dengan istri keduanya, Kelly Rizzo, pada tahun 2018.
GETTY IMAGES VIA AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/MIIKKA SKAFFARI
Penggemar mengunjungi lokasi shooting serial televisi Full House pada Senin (10/1/2022) di San Francisco, California, Amerika Serikat. Aktor dan komedian Bob Saget, yang dikenal karena perannya sebagai Danny Tanner di Full House, meninggal pada 9 Januari 2022 di Orlando, Florida. Dia berusia 65 tahun.
Karakter ayah
Meskipun tidak mendapat ulasan bagus, Full House (1987-1995) cukup populer sehingga menjadi serial keluarga klasik. Malahan dalam sejarah pertelevisian AS, Danny Tanner merupakan salah satu karakter ayah fiksi terbaik.
Danny Tanner, seorang duda, adalah contoh orangtua yang ideal. Ia adalah definisi selalu hadir saat anak-anaknya membutuhkannya. Danny Tanner menyediakan telinga untuk mendengar keluh kesah, memberi semangat saat jatuh, dan membimbing putri-putrinya menghadapi lika liku masa kecil menuju remaja.
Namun, Danny Tanner yang penyayang juga punya kelemahan yang sangat manusiawi. Ia menganggap dirinya keren, padahal tidak sama sekali. Sedikit kikuk, ayah fiktif ini sering menjadi sasaran lelucon karakter lainnya.
Karakter Danny Tanner mendukung perubahan persepsi kuno tentang peran ayah. Ayah bisa terlibat dalam pengasuhan anak, tak semata sebagai pencari nafkah. Seorang ayah juga tidak harus selalu pendiam dan serius, tetapi bisa seru dan konyol.
Tak hanya itu, karakter itu mengantar Saget ke pintu popularitas, baik sebagai aktor, komedian, pembawa acara, sutradara, maupun narator.
Pada 2001, Saget mengambil kesempatan lain untuk kembali berperan sebagai duda dengan dua putri dalam serial Raising Dad (2001-2002). Serial ini tidak berumur panjang. Namun, ia jadi sering mendapat pertanyaan tentang kebiasaannya berperan sebagai duda.
”(Aktor) Kevin Costner telah bermain tiga, empat kali film bisbol dan tidak apa-apa. Itu adalah alasan saya,” kata Saget dengan jenaka.
Peran ayah lainnya Saget suguhkan dalam Father and Scout (1994) dan serial How I Met Your Mother (2005-2014). Mantan pembawa acara dalam America's Funniest Home Videos ini kembali mengemban peran sebagai Danny Tanner dalam Fuller House (2016-2020), sekuel Full House.
AFP/ROBYN BECK
Aktor dan komedian asal Amerika Serikat, Bob Saget, tiba di karpet merah untuk Grammy Awards ke-56 di Staples Center di Los Angeles, California, AS pada 26 Januari 2014. Bob Saget, komedian AS, yang menghibur jutaan orang sebagai bintang serial televisi Full House pada 1980-an dan 1990-an, ditemukan tewas di sebuah hotel Florida, Minggu (9/1/2022). Ia berusia 65 tahun.
Sisi lain
Saget memiliki sisi lain. Sebagai komedian, dirinya terkenal dengan leluconnya yang kasar dan vulgar. Pada 2014, ia mendapat nominasi dalam Grammy Awards kategori Album Komedi Terbaik untuk album That's What I'm Talkin’ About.
Namun, selama 20 tahun lebih, Saget juga merupakan aktivis kesehatan yang tak lelah dalam melawan skleroderma, penyakit otoimun yang menyerang jaringan ikat pada tubuh. Saudara perempuan Saget, Gay, meninggal karena penyakit itu pada 1994.
Saget membuat film For Hope (1996) yang terinspirasi perjuangan Gay. Ia pun menyadari betapa pentingnya komedi membantunya menghadapi kematian Gay. Apalagi, saudara perempuan Saget lainnya, Andrea, juga telah meninggal karena aneurisme otak pada 1985.
”Komedi adalah mekanisme pertahanan dan itu benar-benar membantu saya bertahan hidup. Dan itu membantu saya tetap hidup secara mental daripada membiarkannya menghancurkan saya,” kata Saget dalam wawancara di CBS Mornings.
Sebagai penghormatan terhadap Gay, Saget secara konsisten berkampanye untuk sosialisasi dan penggalangan dana penelitian skleroderma. Pada 2003, ia menjabat sebagai anggota dewan Scleroderma Research Foundation.
Saget turut menjadi tuan rumah dalam acara penggalangan tahunan Scleroderma Research Foundation bertajuk ”Cool Comedy, Hot Cuisine”. Acara ini mempertemukan para pesohor untuk menyantap makanan dari koki-koki ternama. Hingga kini, acara ini telah mengumpulkan lebih dari 26 juta dollar AS.
Pada 10 Januari 2020, ia masih mengunggah foto gay untuk mengenangnya. ”Gay akan berusia 74 tahun hari ini. Dia meninggal pada usia 47 tahun karena skleroderma. Dia tidak harus mati…. Saya berkomitmen untuk menemukan obat untuk penyakit ini sehingga tidak ada orang lain yang harus menderita,” tulis Saget.
Impian Saget untuk menemukan obat bagi skleroderma belum terwujud. Namun, kepergian Saget yang tiba-tiba telah membuat lebih dari 2.400 penggemar, teman, dan pasien dari seluruh dunia berdonasi ke Scleroderma Research Foundation sebagai bentuk penghormatan. (AP/CNN/PEOPLE)