Will Smith meraih penghargaan Best Actor di ajang Golden Globe lewat film ”King Richard”. Sebelumnya, Smith lebih banyak bermain di film-film laga yang menggambarkan manusia-manusia berklasifikasi super.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·4 menit baca
AP/INVISION/JOEL C RYAN
Will Smith berpose di acara pemutaran film perdana Richard King di London, Inggris, Rabu (17/11/2021).
Aktor kenamaan Will Smith memenangi Piala Golden Globe pertamanya tahun ini. Dia diganjar sebagai Aktor Terbaik di kategori film drama karena aktingnya yang menawan di King Richard.
King Richard adalah film drama biopik besutan sutradara Reinaldo Marcus Green. Film ini berkisah tentang Richard Williams, ayah sekaligus pelatih duo petenis kenamaan dunia, Venus dan Serena Williams. Smith (53) berperan sebagai Richard Williams, sang ayah.
Ini merupakan kemenangan pertama Smith di ajang Golden Globe, sebuah ajang penghargaan untuk film dan program televisi Amerika Serikat yang dihelat oleh Hollywood Foreign Press Association (HFPA). Sepanjang kariernya di dunia film dengan peran yang sangat beragam, Smith telah mendapatkan nominasi Golden Globe sebanyak enam kali antara lain untuk perannya di film Ali (2002) dan The Pursuit of Happyness (2007), juga sebagai Best Actor.
Untuk kemenangannya tahun ini, Smith yang mengawali karier aktingnya di serial komedia The Fresh Prince of Bell Air (1990-1996) ini bersaing dengan nama-nama besar seperti Mahershala Ali (Swan Song), Javier Bardem (Being the Ricardos), Benedict Cumberbatch (The Power of the Dog), dan Denzel Washington (The Tragedy of Macbeth).
Sayang, kemenangan pertama Smith ini tak dirayakan dengan kemeriahan sebagaimana kemeriahan Golden Globe tahun-tahun sebelumnya. Begitu pula dengan pemenang-pemenang lainnya.
Tahun ini, karena sejumlah kontroversi, nama-nama pemenang hanya dirilis melalui media sosial dari The Beverly Hilton, Beverly Hills, California, Amerika Serikat, pada Minggu (9/1/2022). Tidak ada kehadiran para nomine. Tidak ada pidato kemenangan dan tidak ada perayaan bertabur bintang.
Namun, pemenang tetaplah pemenang. Dunia film mencatat kerja keras Smith. Seperti saat bermain di Ali (2001) dan The Pursuit of Happyness (2006) yang juga dinominasikan untuk Oscar, penampilan Smith di King Richard pun menuai pujian. Smith dinilai berhasil menyuguhkan potret seorang ayah yang mengubah lukanya menjadi cinta untuk keluarganya dengan penuh penghayatan,.
King Richard, disuguhkan melalui sudut pandang Venus dan Serena, menggambarkan sosok Williams yang keras sehingga membuatnya dilabeli sebagai seorang megalomania. Film yang diproduseri oleh Isha Price ini, saudara tiri Venus dan Serena, memotret relasi keluarga mereka yang sangat erat, yang bersama-sama meraih prestasi dari Compton (kota asal mereka) ke arena tenis dunia bermodal tekad dan ikatan kuat.
Arah baru
Sebelum tampil di King Richard, Smith lebih banyak bermain di film-film laga yang menggambarkan manusia-manusia berklasifikasi super. Selain Bad Boys (1995) yang meledak dan segera melambungkan namanya di jagat film, ada Men in Black (1997), Enemy of the State (1998), I, Robot (2004), I Am Legend (2007), dan Gemini Man (2019).
Smith juga dikenal lewat aktingnya di beberapa film komedi. Selain merupakan akar bagi kariernya di dunia akting, humor atau komedi juga lekat dengan karakternya sebagai pribadi. Beberapa di antaranya komedi romantis Hitch (2005) dan Aladdin (2019).
Tentang perannya di King Richard yang jauh mengeksplorasi emosi dan menampilkan sisi rapuh manusia, bisa dikatakan ini adalah arah baru dalam perjalanan karier film Smith. Meski sebenarnya, di Ali, The Pursuit of Happyness, dan Seven Pounds, Smith pernah melakukannya dan banyak mendapat respons positif. Smith tampaknya makin sadar dengan kemampuannya.
”Sepuluh tahun lalu, aku tak akan punya kematangan dan pengalaman hidup untuk menemukan warna dan tekstur yang tak kentara. Richard Williams adalah seorang yang sulit untuk dicintai. Tapi dia sulit dicintai justru karena kerasnya dia dalam mencinta. Dia dihakimi, tidak dihormati dan diabaikan. Saat kamu bertemu dengan pemicunya, akan ada gunung api kepedihan di sana. Keluarga lalu menjadi oase,” ungkap Smith yang juga memiliki pengalaman masa kecil yang berat bersama ayahnya.
Perjalanan kehidupan pribadinya yang kini juga semakin matang membantunya untuk terkoneksi lebih intens dengan karakter Williams. Beberapa tahun belakangan, Smith yang baru saja menerbitkan sebuah memoar berjudul Will banyak melakukan perjalanan ke dalam dirinya. Dia mempertanyakan banyak hal tentang perannya sebagai seorang ayah, suami, dan sebagai bintang Hollywood.
Belakangan, kehidupan Smith yang pada 2007 disebut Newsweek sebagai The Most Powerfull Actor in Hollywood ini, banyak mendapat sorotan publik termasuk soal keluarganya. Salah satunya seperti yang terpapar dalam program Red Table Talk, di mana kehidupan pribadi keluarga Smith dikupas habis-habisan di depan publik. Ini membuat Smith banyak mengevaluasi perjalanan pribadinya dan perjalanan sebagai aktor.
”Seiring aku memahami diriku dan menjadi lebih jujur menampilkan diriku, aku melihat kemampuanku untuk memahami orang lain dan kemampuanku sebagai seorang aktor pun terus meningkat,” katanya.
”Perjalanan pribadiku menyelami kegembiraan dan trauma masa lalu benar-benar membantuku untuk menumbuhkan dan membangun kotak perangkat emosional yang lebih besar, yang membuatku bisa memerankan karakter yang lebih kompleks di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Setelah King Richard, Smith akan tampil di The Council dan Emancipation. (AP/REUTERS/GOLDENGLOBES.COM)
Williard Carroll Smith Jr
Lahir: Philadelphia, Pensylvania, Amerika Serikat, 25 September 1968
Film (antara lain):
Independence Day (1997)
Wild Wild West (1999)
Hancock (2008)
After Earth (2013)
Penghargaan (antara lain):
Outstanding Actor in a Motion Picture, NAACP Image Awards (2007)