Nicole Kidman meraih penghargaan Best Performance Actress di ajang Golden Globe ke-79 tahun ini.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·4 menit baca
AFP/VALERIE MACON
Aktris asal Australia, Nicole Kidman, berpose saat menghadiri premiere film Being The Ricardos di Los Angeles, 6 Desember 2021.
Aktris asal Australia, Nicole Kidman (54), membuktikan bahwa usaha dan kerja keras tak pernah mengkhianati hasil. Kidman kembali memenangi penghargaan sebagai Aktris Penampil Terbaik kategori film drama di ajang penghargaan Golden Globe ke-79 tahun ini.
Nicole Kidman memang bukan bintang biasa. Aktris kelahiran Honolulu, Hawaii, ini seolah tak pernah berhenti menorehkan prestasinya di dunia akting. Di tengah kontroversi, Kidman kembali memboyong penghargaan, kali ini penghargaan Best Performance Actress dari perannya sebagai Lucille Ball, komedian populer Amerika Serikat.
Kemenangannya di ajang Golden Globe 2022 ini merupakan kemenangan kelimanya. Kidman memenangi penghargaan Golden Globe pertamanya melalui film To Die For (1995), disusul Moulin Rouge! (2001), The Hours (2002), Big Little Lies (2017), dan terakhir Being the Ricardos (2021). Sepanjang kariernya, Kidman dinominasikan di ajang Golden Globe sebanyak 16 kali. Ini menunjukkan betapa produktif dan seriusnya Kidman melakoni profesinya di dunia akting.
Tahun ini, Kidman harus bersaing dengan Kristen Stewart di film Spencer, Lady Gaga di House of Gucci, dan Olivia Colman di The Lost Daughter. Banyak orang lebih menjagokan Stewart dengan aktingnya yang cemerlang di Spencer. Namun Kidman tetap unggul. Di Being the Ricardos, Kidman beradu akting dengan Javier Bardem yang berperan sebagai Desi Arnaz.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kemenangan Kidman kali ini tak dirayakan dengan kemeriahan sebagaimana kemeriahan Golden Globe tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, karena sejumlah kontroversi, pengumuman pemenang hanya dilakukan melalui media sosial tanpa kehadiran para nomine dari lokasi perhelatan di The Beverly Hilton, Beverly Hills, California, Amerika Serikat, Minggu. Tak ada pidato kemenangan, tak ada perayaan bertabur bintang di ajang penghargaan untuk film dan program televisi Amerika Serikat yang dihelat Hollywood Foreign Press Association (HFPA) ini pada Minggu (9/1/2022) waktu setempat ini.
Nicole Kidman memang bukan bintang biasa. Aktris kelahiran Honolulu, Hawaii, ini seolah tak pernah berhenti menorehkan prestasinya di dunia akting.
Menilik keterlibatan Kidman di Being the Ricardos, awalnya Kidman, begitupun Bardem, dikritik karena dinilai tak pantas memerankan sosok Ball yang legendaris tersebut. Namun, Kidman membuktikan sebaliknya meski juga sempat tak merasa percaya diri. ”Aku menjawab ya untuk peran itu. Aku lalu, oh Tuhan, mungkin aku tidak tepat. Sorkin (Aaron Sorkin, sutradara), lalu berkata, percaya padaku,” ujar Kidman.
Saat menggarap Being The Ricardos, Sorkin sudah memiliki gambaran yang spesifik di benaknya. Dia tak ingin Kidman mencontek mentah-mentah aktris ikonik itu. Dia menginginkan keunikan gaya Kidman untuk peran sebagai Ball. Being the Ricardos memang bukan berupa biopik penuh, melainkan lebih menyerupai drama, catatan tentang kisah cinta dan warisan pasangan Ball dan Arnaz.
Berbulan-bulan
Untuk perannya sebagai Ball, Kidman melakukan dua pendekatan. Pendekatan Lucy, lalu pendekatan Lucille. ”Lucy sangat fisikal dan dari situ aku memulainya. Aku menghabiskan waktu selama berbulan-bulan untuk mempelajari aspek fisikalnya,” kata Kidman dalam sesi tanya jawab setelah pemutaran film di New York. Kidman juga melatih suaranya agar menjadi lebih dalam.
AFP/VALERIE MACON
Aktris asal Australia, Nicole Kidman, berpose saat menghadiri premiere film Being The Ricardos, di Los Angeles, 6 Desember 2021.
Dia banyak berlatih dengan pelatih gerakan, juga pelatih dialog. Kebanyakan, persiapan-persiapannya dilakukan melalui Zoom.
”Di Moulin Rouge aku melakukan sedikit komedi fisikal, tapi tak punya akses untuk melakukan hal-hal lainnya. Ternyata sangat membebaskan dan menantang. Dan membuat orang tertawa itu sungguh menyenangkan,” kata Kidman yang dikenal dengan perannya yang sangat variatif.
Film-filmnya melintasi banyak genre, mulai drama, komedi, horor, hingga laga. Kematangannya sebagai aktris teruji melalui film-film yang beragam, pun peran-peran yang selalu berbeda.
Kerja kerasnya dibayar setimpal. Ulasan-ulasan tentang Being the Ricardos umumnya positif, termasuk dari anak perempuan Ball dan Arnaz, Lucie Arnaz. ”Sunguh menakjubkan. Nicole Kidman benar-benar menjadi ibuku. Dia merasuk sangat dalam,” ungkap Arnaz. Bardem yang menjadi lawan main Kidman mengatakan hal serupa.
Masa pandemi yang tak ideal karena membuat mereka tak bisa bertemu untuk membangun relasi atau chemistry yang baik nyatanya tak menjadi penghalang. ”Itu bisa terjadi karena dia (Kidman) adalah aktris hebat. Kami mengerjakan PR-PR dan kami mempersiapkannya dengan baik,” puji Bardem.
Bagi Kidman, yang mendalami akting sejak remaja, kunci dari segalanya adalah passion. Semua bisa terjadi karena hingga kini dia masih memiliki passion.
”Anda semua sudah melihat karierku. Ada kalanya aku tidak mendapat kesempatan untuk memainkan peran yang memuaskan atau kuat. Tetapi perjalanannya sangat panjang, dan aku punya komitmen dan sangat passionate pada seni. Aku tak pernah menerima segala sesuatu begitu saja. Kepada pada bintang muda, selalu kukatakan, mendapatkan sebuah peran adalah sebuah anugerah. Manfaatkan sebaik-baiknya,” katanya.
Usaha dan kerja keras memang tak pernah mengkhianati hasil.
(AP/Reuters/Goldenglobes.com)
Nicole Kidman
Nama lengkap: Nicole Mary Kidman
Lahir : Honolulu, Hawai/20 Juni 1967
Film, antara lain:
- The Interpreter (2005)
- The Railway Man (2013)
- Grace of Monaco (2014)
- Boy Erased (2018)
- Aquaman (2018)
- The Goldfinch (2019)
- The Prom (2020)
Penghargaan, antara lain :
- Aktris Terbaik untuk The Hours (Academy Awards, 2002)
- Aktris Pemeran Utama Terbaik di The Hours (BAFTA Awards, 2003)
- Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk Serial atau Film dalam film Big Little Lies (Primetime Emmy Awards, 2017)