logo Kompas.id
OpiniRobohnya Kultur Demokrasi Kita...
Iklan

Robohnya Kultur Demokrasi Kita

Kita pernah bangga sebagai warga negara Indonesia karena menjadi satu-satunya negara Muslim terbesar di dunia

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
· 1 menit baca

Kita pernah bangga sebagai warga negara Indonesia karena menjadi satu-satunya negara Muslim terbesar di dunia yang berhasil menyandingkan antara Islam dan demokrasi pascareformasi 1998. Indonesia menjawab keraguan ilmuwan politik dunia, salah satunya Samuel P Huntington, bahwa Islam dan demokrasi tidak mungkin berjalan beriringan.Pengalaman Indonesia mengonsolidasikan demokrasinya setelah Soeharto jatuh membuktikan kepada dunia internasional bahwa demokrasi dapat tumbuh dengan baik di negara yang mayoritas Islam. Meski harus diawali dengan banyaknya korban yang meninggal dari mahasiswa karena turun ke jalan untuk melawan rezim Soeharto yang otoriter.

Namun, perjuangan dan pengorbanan mereka tidaklah sia-sia. Pascareformasi 1998, tahap demi tahap Indonesia berhasil mengonsolidasikan dan membangun kultur politik yang demokratis. Tentu saja tidak terlepas dari beberapa catatan dan kekurangannya.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699