Sultan Gustav Al-Ghozali, yang akrab dipanggil Ghozali, mendadak populer di jagat dunia maya. Lewat akun Ghozali Everyday, dia menjual swafoto atau foto selfie dirinya sebagai NFT.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
AFP/DAFFA RAMYA KANZUDDIN
Sultan Gustaf Al Ghozali berpose di kampusnya, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/1/2022).
Sekian lama orang berusaha memahami kehadiran avatar, NFT, kripto, lahan virtual, dan lainnya. Kini perlahan semua bisa dicerna. Peralihan peradaban terjadi.
Dalam beberapa hari terakhir orang kembali meributkan non-fungible token (NFT) atau unit data berbentuk token di rantai blok. Pasalnya, Sultan Gustav Al-Ghozali, yang akrab dipanggil Ghozali, mendadak populer di jagat dunia maya. Lewat akun Ghozali Everyday, dia menjual swafoto atau foto selfie dirinya sebagai NFT.
Ada 933 swafoto yang diambil setiap hari oleh mahasiswa Program Animasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, itu tahun 2017-2018. Karya ini kemudian dijual di lokapasar NFT bernama OpenSea. Hingga Sabtu (15/1/2022) pagi, foto NFT-nya telah dimiliki oleh 471 akun dengan nilai transaksi 323 Ethereum atau setara dengan Rp 15,3 miliar (Kompas, 16/1/2022).
Lewat dunia NFT pula Melania Trump, mantan Ibu Negara Amerika Serikat, menandai kemunculannya kembali di depan publik. Melania mengikutsertakan sebuah NFT dalam koleksi bertajuk Head of State Collection 2022 pada 11 Januari lalu, tepat setahun setelah dirinya bersama sang suami, Donald Trump, meninggalkan Gedung Putih.
KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO
Tangkapan layar situs lokapasar NFT, OpenSea, MInggu (16/1/2022).
Semua produk digital itu kian menjelaskan perubahan yang tengah terjadi. Dulu kita tidak terlalu paham dengan kehadiran avatar, NFT, kripto, lahan virtual, dan lain-lain. Semua seolah terpisah dan tak terhubung. Wajar apabila orang lalu bertanya manfaat semua produk itu. Kini kita mengetahui semua itu suatu saat menjadi ”nyata” saat dunia virtual yang paralel dengan dunia nyata kini, yaitu metaverse, makin terwujud.
Semua produk digital itu mewakili yang selama ini ada di dunia nyata ke dalam metaverse. Avatar akan mewakili sosok manusia, produk seni diwakili NFT, mata uang diwakili kripto, lahan tempat kita berpijak akan muncul sebagai lahan virtual. Kita bisa bermain, berbisnis, beribadah, dan lainnya di dunia paralel virtual itu. Perubahan ini boleh dibilang menjadi salah satu puncak pencapaian peradaban digital. Orang bisa hadir tak hanya di dunia nyata, tetapi di dunia paralel yang berada di jagat virtual. Salah satu ramalan dari seorang ahli menyatakan, pada nantinya dalam sehari manusia akan lebih lama berada di dunia paralelnya dibandingkan di dunia nyata saat ini.
KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO
Tankapan layar situs lokapasar Nifty Gateway, Minggu (16/1/2022).
Peralihan yang tengah terjadi pasti akan membuat kebingungan dan kegalauan. Orang juga ragu dengan cara dan sistem baru. Situasinya persis ketika orang mulai beralih dari peradaban pertanian ke peradaban industri. Tak sedikit orang yang melihat kehadiran industri sebagai ancaman. Mereka tak mudah menerima cara kerja baru.
Kompas
Akun Ghozali Everday di platfom lokapasar NFT OpenSea, 13 Januari 2022.
Pada akhirnya yang menang adalah mereka yang bisa beradaptasi. Mereka yang menerima cara pandang baru akan lebih bisa bertahan. Ghozali dengan NFT-nya hanyalah satu contoh sesuatu yang membuat sejumlah orang kaget. Orang bisa mendapatkan uang dengan cara baru yang jauh berbeda dengan cara lama meski kita juga harus paham risikonya.