Saya sudah memprakirakan kenaikan harga karena sudah sepuluh tahun harga langganan ”Kompas” tidak pernah naik. Saya juga memahami, untuk itu diperlukan penyesuaian perhitungan biaya secara keseluruhan.
Oleh
Rafael Sudarmadi
·3 menit baca
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Hingga kini, masih banyak anak muda yang setia membaca koran cetak.KOMPAS/YUNIADHI AGUNG (MYE)31-07-2021
Awal tahun ini Kompas menaikkan harga langganan. Meskipun saya adalah pelanggan berkantong tipis, saya memutuskan tetap berlangganan harian ini.
Saya berlangganan Kompas sejak 1984. Namun, kebiasaan saya membaca dan terpikat pada Kompas sudah jauh sebelum itu, yaitu pada awal tahun 1970-an di perpustakaan, ketika saya masih belajar.
Sebenarnya saya sudah memprakirakan kenaikan harga ini karena telah sekitar sepuluh tahun harga langganan Kompas tidak pernah naik. Saya juga memahami, untuk mempertahankan kerja jurnalistik yang cerdas, berkualitas, inspiratif, dan didukung hasil riset, perlu penyesuaian perhitungan biaya secara keseluruhan.
Selain itu, saya masih percaya pada pepatah ”ada harga ada rupa”. Untuk memperoleh sesuatu yang berkualitas, tidak apalah jika harus mengeluarkan biaya lebih tinggi.
Seraya berharap Kompas tetap mempertahankan program bantuan sarana pendidikan, khususnya di bagian timur Indonesia, memberi beasiswa kepada mahasiswa berbagai strata dalam rangka pengembangan kaum muda, dan melanjutkan program untuk guru dan mahasiswa.
Hendaknya Kompas tetap cerdik dan tulus.
Rafael Sudarmadi
SMK Ignatius, Semarang
Kenaikan Harga 1
ARSIP KOMPAS
Tangkapan layar potongan koran Kompas edisi Rabu, 8 Maret 1995 yang menampilkan pesepak bola Michel Platini tengah membaca koran Kompas.
Pada 30 Desember 2021 saya menerima ”surat cinta” dari tim pemasaran Kompas. Surat itu diselipkan dalam lipatan koran.
Isinya, harga langganan Kompas naik mulai Januari 2022. Semula Rp 98.000/bulan menjadi Rp 143.000/bulan (di luar ongkos kirim).
Dalam surat tersebut, selain alasan kenaikan harga, dijelaskan juga apa saja yang bisa diperoleh pelanggan edisi cetak seperti aplikasi Kompas.id, e-paper Kompas, eBook, hingga Kompaspedia.
Di pengujung surat juga dijelaskan bahwa harga baru ini diberlakukan setelah sejak 2013 Kompas tidak pernah menaikkan harga.
Sebagai pembaca Kompas sejak 1980, awalnya saya merasa kaget dan keberatan. Kenaikan ini terjadi di masa pagebluk yang serba sulit bagi banyak orang. Namun, di sisi lain, saya merasa ini layak dan sebanding dengan apa yang saya dapat dari Kompas.
Walau juga tertimpa sulitnya pagebluk, Kompas tetap menyajikan informasi terbaik bagi para pembaca. Seperti yang sudah dijelaskan di ”jaket koran” Kompas Minggu (2/1/2022) dalam tulisan ”Konten adalah Raja…”.
Harus saya katakan, sejak membaca ”surat cinta” hingga ”jaket koran” pada awal 2022, saya melihat ada upaya komunikasi yang baik dengan kami, para pelanggan.
Saya pun menyadari kenaikan harga ini menjadi keniscayaan karena kami memercayakan informasi kepada Kompas, yang tetap menjaga marwah amanat hati nurani rakyat di segala zaman.
Maju terus, Kompas. Walau harga naik, saya tetap setia.
Wira Hardiprakoso
Jl Jeruk, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat
Kenaikan Harga 2
ARSIP KOMPAS
Halaman muka koran Kompas Juli 2020 yang memperoleh penghargaan emas dalam Asian Media Awards 2021 yang diselenggarakan WAN-IFRA.
Pagi itu saya melihat selembar kertas putih terselip di lipatan koran. Judulnya menohok: kenaikan harga.
Di tengah situasi yang tidak pasti, menghadapi kemajuan teknologi, dan mengingat sudah delapan tahun Kompas tidak naik harga, saya maklum.
Ketika membongkar tumpukan buku dan majalah lama, saya menemukan dokumen ”Kartu langganan harian pagi Kompas” tahun 1985. Ketika itu saya masih di pedalaman Sulawesi Selatan, di bangku SMP.
Harga langganan saat itu Rp 6.750 per bulan. Meskipun surat kabarnya kami terima satu hari setelah terbit, banyak warga di sana berlangganan Kompas.
Saya berharap Kompas tetap menyajikan berita-berita yang berkualitas, adil, jujur, aktual, dan mendalam.
Vita Priyambada
Jl Bendungan Siguragura, Malang 65145
Catatan Redaksi:
Para pembaca yang terhormat, terima kasih atas apresiasi dan kesetiaan dalam situasi yang sulit ini. Dengan berat hati, kami terpaksa menaikkan harga langganan Kompas. Kami akan mengerahkan semua kemampuan untuk menyajikan tulisan berkualitas sesuai kaidah jurnalistik, mengedepankan kemanusiaan yang transendental.