Gempa Flores mengingatkan semua pihak akan pentingnya mitigasi bencana. Gempa dan tsunami akan terus mengancam daerah itu.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
TANGKAPAN LAYAR
Warga Maumere, Kabupaten Sika, Nusa Tenggara Timur, berlari akibat gempa dengan magnitudo 7,4 pada Selasa (14/12/2021).
KUPANG, KOMPAS — Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang berpusat di Laut Flores pada Selasa (14/12/2021) mengingatkan betapa daerah itu sangat rawan dilanda gempa dan tsunami. Semua pemangku kepentingan, terutama di Pulau Flores dan sekitarnya, diharapkan agar terus memperkuat aspek mitigasi demi mengurangi risiko yang timbul.
Seperti diberitakan sebelumnya, BMKG melaporkan, pada Selasa terjadi gempa tektonik dengan magnitudo 7,4. Episenter gempa pada koordinat 7,59 Lintang Selatan dan 122,24 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut. Titik gempa sekitar 112 kilometer arah barat laut Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur.
Menurut data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada Rabu (15/12/2021) pagi, tidak ada korban jiwa yang timbul akibat gempa tersebut. Sementara untuk kerusakan, lebih banyak terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Sebanyak 346 bangunan rusak.
Sementara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, belum ada laporan kerusakan. Di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, sebanyak 770 orang mengungsi karena takut akan terjadi gempa susulan yang berpotensi menimbulkan tsunami. Getaran gempa di Maumere membangkitkan kembali trauma warga akan gempa dan tsunami pada 1992.
KOMPAS/KHAERUL ANWAR
Gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,5 diikuti gelombang pasang dan menerjang sejauh 300 meter ke daratan, Sabtu (12 Desember 1992), menghantam bagian tengah dan timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Kerusakan parah terjadi di Kaputan Sikka dan Kabupaten Ende, dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Dalam catatan kegempaan di Indonesia, gempa serupa terjadi pada 12 Desember 1992, diikuti tsunami di Laut Flores yang merusak pesisir utara Pulau Flores. Maumere menjadi daerah yang terdampak paling parah kala itu. Total keseluruhan korban jiwa saat itu lebih dari 2.000 orang.
Selalu siaga
Yohanes Minggus (62), warga Maumere, mengatakan, gempa pada Selasa kemarin mengingatkan bahwa Pulau Flores dan sekitarnya merupakan daerah yang rawan dilanda gempa. Oleh karena itu, masyarakat harus siaga kapan saja sebab kejadian gempa tidak bisa diprediksi.
”Siaga itu tidak hanya bagaimana bisa lari saat gempa, tapi juga bagaimana membangun rumah tahan gempa. Selain itu, kita memilih tempat tinggal jauh dari pesisir. Juga yang paling penting itu jangan tebang mangrove di pesisir karena mangrove jadi benteng saat tsunami,” ujarnya.
Minggus yang juga penyintas gempa dan tsunami tahun 1992 itu mengatakan, ketika terjadi tsunami saat itu, daerah di Kabupaten Sikka yang pesisir ditumbuhi mangrove lebat relatif lebih aman. Energi dan kecepatan tsunami dari Laut Flores diredam. Sementara pesisir tanpa pelindung rata dengan tanah.
KOMPAS/TANGKAPAN LAYAR
Kondisi pesisir Maumere, Kabupaten Sika, Nusa Tenggara Timur, pascagempa dengan magnitudo 7,4 pada Selasa (14/12/2021). Daerah itu tidak dilanda tsunami.
”Sayang sekali, saat ini sebagian masyarakat kembali lagi ke daerah yang pernah dilanda tsunami dulu. Juga banyak warga yang menebang mangrove untuk bangun rumah dan buat tempat wisata. Perilaku ini yang justru membahayakan diri kita sendiri,” katanya.
Siaga itu tidak hanya bagaimana bisa lari saat gempa, tetapi juga bagaimana membangun rumah tahan gempa. Selain itu, kita memilih tempat tinggal jauh dari pesisir.
Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meminta warga agar tidak panik dengan kondisi tersebut. ”Kepada seluruh masyarakat yang ada di sekitar Flores, Lembata, dan sekitarnya untuk tetap tenang, jangan panik serta dapat kembali ke rumah masing-masing,” katanya.
Menurut dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memantau terus perkembangan gempa susulan. Lantaran tidak ada korban jiwa dan kerusakan dalam jumlah besar, pemerintah tidak menetapkan masa tanggap darurat.