”Lucunya, dari awal aku masuk kampus aku ikut 10 lomba debat dan semuanya gagal. Mungkin inilah yang membentuk mentalitas dan resiliensi diri.”
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
ARSIP PRIBADI
R Imam Nuryaman K, mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB University, berhasil meraih peringkat 2 Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional kategori Sarjana yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2021.
Sudah puluhan kompetisi, termasuk kompetisi debat, tingkat nasional dan internasional yang R Imam Nuryaman (21) ikuti. Gelar raja debat pun disematkan kepadanya.
Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar di Tasikmalaya, Imam suka beraktivitas. Ia mengikuti kegiatan Pramuka sejak SD hingga SMA dan menjadi ketua OSIS. Ketika duduk di bangku SMA, dia mulai rajin ikut kompetisi, termasuk lomba debat.
”Sebagai ketua OSIS di SMA, aku dicemplungin untuk ikut lomba debat bahasa Inggris, padahal kurang suka dengan bahasa Inggris. Di lomba itu aku menyadari betapa kurangnya diriku karena buru-buru debat, aku nggak perform sehingga mendapat kritik juri yang mendiskreditkan sekolahku,” kata Imam saat dihubungi dari Bogor, Kamis (16/9/2021).
Tamparan realitas itu memacu Imam untuk memperbaiki diri. Pemuda ini semakin tekun berpartisipasi dalam lomba dan organisasi setelah menjadi mahasiswa di IPB University melalui jalur Ketua OSIS tahun 2018. Imam mengikuti berbagai lomba nasional dan internasional, misalnya Urios-Utrecht Model United Nations 2021 dan Ganesha Open British Parliamentary Debate (2019).
Salah satu lomba yang berkesan adalah saat Imam mengikuti Geneva International Model United Nations (GIMUN) 2021. Dalam lomba itu, Imam sebagai delegasi Indonesia menjadi salah satu sponsor resolusi untuk kesejahteraan ekonomi pengungsi lewat pemanfaatan platform e-dagang. Resolusi ini didukung negara-negara berkembang.
Namun, perwakilan beberapa negara anggota tetap PBB berkonflik sehingga ia memilih mengundurkan diri agar resolusi itu tidak mendapat veto. Imam lalu memberi pidato tentang pentingnya merendahkan ego untuk bekerja sama. Pidato ini membuat delegasi lain terenyuh. Langkah Imam juga diapresiasi sehingga mendapat honorable mention dari PBB.
ARSIP PRIBADI
R Imam Nuryaman K, mahasiswa S-1 Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University, berhasil meraih peringkat 2 Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional kategori Sarjana yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2021
Imam sudah berpartisipasi pada sekitar 20 lomba debat. Memang jumlah ini tidak seberapa, tetapi dirinya selalu memberikan yang terbaik. Kegagalan sekaligus keberhasilan telah dirasakan. Pemuda ini selalu menanamkan prinsip bahwa mengikuti lomba debat bukanlah untuk menang, tetapi untuk memacu kapasitas diri menjadi lebih baik.
Berkat lomba debat, Imam bisa mengasah kemampuan berpikir kritis, berbicara depan umum, kerja sama tim, dan pemecahan masalah yang kompleks. Imam juga melatih diri agar memiliki pemikiran yang generalis dan runtut serta manajemen waktu agar bisa membahas isu perdebatan secara komprehensif.
”Lucunya, dari awal aku masuk kampus aku ikut 10 lomba debat dan semuanya gagal. Mungkin inilah yang membentuk mentalitas dan resiliensi diri, yaitu bagaimana setelah gagal aku bisa bangkit dan menjadi lebih baik,” ujar pemuda yang ingin menjadi presiden ini.
Imam juga baru saja terpilih sebagai Juara 2 Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional kategori Sarjana yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada September 2021. Dalam kompetisi ini, Imam membuat karya tulis tentang strategi reformasi tata kelola kelembagaan taruna tani untuk mengakselerasi pertumbuhan petani muda, inklusi teknologi, dan tingkat kesejahteraan petani.
Aktif berorganisasi
Pembawaan yang Imam terlihat tenang menutupi energi luar biasa dalam dirinya. Selain mengikuti lomba, pemuda ini juga terlibat dalam banyak organisasi di dalam dan luar kampus. Imam terlibat dalam IPB Debating Community, ID Volunteering, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, dan IAAS (International Association of students in Agricultural and related Sciences) Asia Pacific.
Imam juga membuat komunitasnya sendiri. Ia baru saja membentuk Lingkar Muda Priangan Timur, sebuah wadah advokasi pembangunan ekonomi di wilayah Priangan Timur, pada tahun ini. Sejak 2019, bersama teman-temannya, Imam mendirikan Kembang Desa Foundation yang membuat program pemberdayaan ekonomi, pengembangan bisnis, dan penguatan kapasitas perempuan muda di desa, sebagai kelompok marginal.
ARSIP PRIBADI
R Imam Nuryaman K, mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB University, berhasil meraih peringkat 2 Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional kategori Sarjana yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2021
Saat ini, fokus kegiatan Kembang Desa Foundation masih berpusat di Tasikmalaya dan akan menyebar ke wilayah lainnya di Jawa Barat. ”Dana operasional itu kami peroleh dari donor kampus, donatur komunitas, dan aku juga merogoh kocek pribadi dari hasil menang lomba,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Jika ditarik ke belakang, Imam rupanya telah mengenal konsep pentingnya berorganisasi sejak kecil. Ayah Imam adalah seorang petani dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Imam sudah biasa melihat ayahnya aktif berkontribusi dalam forum Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Tasikmalaya.
”Organisasi adalah platform yang dapat membuat kita belajar memperbaiki diri dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Yang kedua, organisasi juga merupakan tempat untuk kita belajar mengabdi dan mengaktualisasi empati. Hidup bukan tentang kita saja, tetapi juga tentang mengabdi dan melayani orang lain,” kata Imam.
R Imam Nuryaman K
Lahir: Tasikmalaya, Jawa Barat, 19 Februari 2000
Pendidikan: Mahasiswa S-1 Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University (2018-sekarang)
Organisasi:
Project Director IAAS Asia Pacific (2021-sekarang)
Pendiri Lingkar Muda Priangan Timur (2021)
Pendiri Kembang Desa Foundation (2019)
Vice President IPB Debating Community (2019-2020)
Project Manager ID Volunteering (2019-sekarang)
Outstanding Student College of IPB, Diplomatic and Language Division (2018-sekarang)
Prestasi:
Peringkat 2 Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional kategori Sarjana, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (2021)
Best Delegate of Utrecht International Model United Nations 2021
Best Delegate of BTU International Model United Nations 2021
Honorable Mention of Geneva International Model United Nations 2021
Chair Adjudicator of World Universities Debating Championship (WUDC) 2020
Main Presenter of Asean Youth Peace Campaign Lab (AYPCL) 2020
Main Presenter of Indonesia Development Forum 2021, Kementerian PPN/Bappenas
1st Best Speaker of Ganesha Open British Parliamentary Debate (2019)
1 st Best Speaker and 1st Winner of National Economic Development Debate Competition (2019)
Juara 1 dan Juara 1 Pembicara Terbaik, Lomba Debat Nasional Ekonomi Pembangunan EP-Space HMJ Ekonomi Pembangunan Universitas Siliwangi (2019)
Penerima Beasiswa Jabar Future Leader (2019 dan 2020)