Penyebab Mereka yang Sudah Divaksinasi Covid-19 Mengalami Keparahan
Pasien yang sudah divaksinasi Covid-19 masih bisa mengalami keparahan, apalagi ada kemungkinan varian Delta juga masih bersirkulasi.
Oleh
AHMAD ARIF
·2 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petugas pemakaman mengangkat peti jenazah pasien Covid-19 menuju liang lahat dalam pemakaman dengan protokol Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (14/2/2022). Dalam seminggu terakhir, tiap hari rata-rata 10 pemakaman dengan protokol Covid-19 berlangsung di TPU Rorotan. Kematian harian akibat terinfeksi Covid-19 di Indonesia dalam empat hari terakhir menembus angka 100 orang.
JAKARTA, KOMPAS — Sekalipun relatif jarang, pasien yang sudah divaksinasi Covid-19 masih bisa mengalami keparahan, apalagi ada kemungkinan varian Delta masih bersirkulasi. Selain usia lanjut, keberadaan penyakit penyerta menjadi faktor risiko utama yang menyebabkan keparahan dan risiko kematian.
Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, jumlah korban jiwa karena Covid-19 di Indonesia meningkat dan dalam dua hari terakhir sudah di atas 200 orang per hari. Sebanyak 216 orang meninggal karena Covid-19 pada Jumat (18/2), sedangkan pada Kamis (17/2) sebanyak 206 orang.
Penambahan korban jiwa ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat puncak gelombang Delta yang bisa mencapai 2.069 orang pada 27 Juli 2021. Meski demikian, penambahan korban jiwa di atas 200 orang per hari ini terakhir terjadi pada 17 September 2021.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menjelaskan, sekalipun vaksinasi terbukti bisa menurunkan keparahan dan kematian karena Covid-19, tetap ada kelompok risiko yang harus berhati-hati. Kelompok ini masih bisa mengalami keparahan jika terinfeksi Covid-19, sekalipun sudah divaksinasi.
KOMPAS/AHMAD ARIF
Tren kematian karena Covid-19 di Indonesia cenderung naik dengan jumlah per hari sudah di atas 200 orang, yang merupakan rekor tertinggi sejak 17 September 2021. Sekalipun relatif jarang, pasien yang sudah divaksinasi Covid-19 masih bisa mengalami keparahan, apalagi ada kemungkinan varian Delta juga masih bersirkulasi (sumber: Covid19.go.id).
”Sesuai hasil riset kami di lima rumah sakit di Jakarta, ternyata selain umur, riwayat sakit ginjal, penyakit paru obstruktif kronis karena merokok, juga menjadi faktor risiko kematian karena Covid-19,” tuturnya.
Hasil kajian Ari bersama tim FKUI dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Cipto Mangunkusumo Jakarta yang dipublikasikan di Acta Medica Indonesiana pada Oktober 2021 ini menganalisis 1.048 kasus positif Covid-19. Sebanyak 160 pasien atau 15 persen di antaranya meninggal dalam perawatan.