tes spasi 4

Pada Piala Dunia kali ini ada sekitar 2.000 fotografer dari seluruh penjuru dunia yang datang ke Qatar. Alokasi tempat untuk fotografer untuk setiap pertandingan hanya 270 kursi. Jatah untuk fotografer dibagi dalam empat grup. Grup A adalah milik fotografer agensi foto internasional dan negara yang bertanding. Grup B adalah milik fotografer negara-negara yang berpartisipasi dalam Piala Dunia 2022 namun tidak sedang bertanding. Grup C dan D adalah fotografer dari negara lainnya. Prioritas tersebut disusun agar semua yang berkepentingan mendapatkan kesempatan untuk memotret pertandingan. Kompas berada di Grup D karena Indonesia bukan negara peserta Piala Dunia 2022 dan belum pernah lolos ke Piala Dunia.

Memotret pertandingan olah raga memerlukan kamera digital dengan kemampuan perekaman foto dengan cepat agar gerak pemain tidak terlewat. Hampir semua fotografer menggunakan kamera mirrorless terbaru dengan spesifikasi tertinggi yang dipunyai. Bagi para fotografer yang memerlukan kamera atau lensa tambahan untuk memotret, ada gerai produsen kamera dari Jepang, yaitu Canon, Nikon, dan Sony yang membuka gerai di media center. Para fotografer yang terakreditasi dapat meminjam gratis peralatan untuk jangka waktu tertentu. Gerai peminjaman peralatan fotografi tersebut sangat membantu bagi fotografer sehingga tidak perlu membawa perlengkapan fotografi yang lengkap dari negara mereka.

Posisi Memotret

Ajang Piala Dunia adalah peristiwa fotografis yang sakral sehingga semua media mengirim fotografer yang berpengalaman memotret dan memahami dunia olah raga. Dalam kondisi ini, kemampuan teknis tidak lagi menjadi syarat utama, namun lebih kepada bagaimana fotografer membuat peluang menghasilkan foto terbaik di tempat dia berada. Di Piala Dunia, posisi memotret di sisi lapangan atau tribune hanya seluas kursi yang fotografer duduki. Dari kursi tersebut, fotografer hanya berharap mendapatkan momen bagus dari sudut pandang yang bisa mereka jangkau. Posisi terbaik untuk memotret yang berada di sekitar sudut tendangan pojok telah menjadi milik fotografer dari agensi foto internasional sehingga fotografer lain hanya bisa mendapatkan tempat di sisi lain lapangan. Dari tempat memotret tersebut jangkauan menangkap obyek tidak seluwes dibanding posisi di sudut lapangan. Fotografer yang mendapatkan tempat duduk di sekitar garis tengah lapangan hanya bisa merekam momen saat pemain beraksi di sisi tengah, sementara ketika para pemain mendekati kotak penalti, fotografer hanya bisa mendapatkan foto bagian belakang pemain.

Pemotretan di posisi tribune adalah posisi memotret yang lebih nyaman karena fotografer bisa merekan momen tanpa gangguan dan juga mendapatkan latar foto yang lebih netral daripada ketika memotret dari pinggir lapangan. Meski demikian, foto-foto dari posisi tribune terkesan monoton dan kurang greget. Umumnya, yang berada di posisi tribune adalah fotografer yang bekerja secara tim dalam sebuah pertandingan. Mereka selain berada di pinggir lapangan juga menyiapkan fotografer di tribune untuk melengkapi foto.

Posisi memotret di tribune adalah posisi yang paling besar peluang untuk didapatkan tiket pertandingannya. Setiap fotografer yang memotret harus mempunyai tiket memotret yang disediakan oleh FIFA lewat sistem pendaftaran pertandingan. Biasanya, tiket untuk posisi memotret dari sisi lapangan telah habis untuk pertandingan-pertandingan yang mempertemukan tim-tim besar. Posisi memotret dari tribune relatif masih banyak tersedia.

Memotret pertandingan sepak bola memerlukan konsentrasi dan fokus dalam jangka waktu yang lama. Momen terbaik harus bisa diantisipasi sehingga terekam saat jari tangan memencet tombol rana. Fotografer tidak akan bisa menikmati pertandingan secara utuh karena sebagian besar waktu mata menempel di jendela bidik kamera. Hasil kerja fotografer yang meliput Piala Dunia 2022 telah menghiasi media dan ruang pribadi para penggemar sepak bola di seluruh penjuru dunia. Dan fotografi selalu berbicara lebih dari seribu kata.