”Spider-Man”, Penanda Optimisme Industri Film Dunia 2022
Akhir 2021, bisnis film dunia kembali bergairah. Adalah film ”Spider-Man: No Way Home” yang menjadi sinema pertama kali meraih pendapatan lebih dari 1 miliar dollar AS di masa pandemi Covid-19.

Proses produksi film James Bond: No Time to Die (2021). Tampak sutradara Cary Joji Fukunaga berbicara dengan Daniel Craig (James Bond) dan Lea Seydoux (Madeleine) saat proses pengambilan gambar.
Potret sinema global pada 2021 diwarnai dengan peningkatan nilai pendapatan hingga lebih dari 100 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Film serial Marvel Studio dan James Bond menjadi sajian tutup tahun yang manis. Kondisi ini menjadi harapan kebangkitan industri film dunia pada 2022.
Sebelum pandemi mulai merebak di pengujung 2019, industri film dunia setiap tahun memperoleh rata-rata 34 miliar dollar AS dari penjualan tiket. Angka ini dihitung dari 200 judul film yang ditayangkan secara global dengan perolehan pendapatan tertinggi dari laman Box Office Mojo.
Datangnya pandemi menggulung layar film global. Kebijakan pembatasan aktivitas publik membuat produksi dan distribusi sinema dunia menjadi terbatas. Pendapatan penjualan tiket bioskop pada 2020 hanya 7,8 miliar dollar AS. Angka ini terjun bebas sejauh 78 persen dibandingkan dengan ketika sebelum pandemi.
Makin terkendalinya pandemi membuat kondisi bisnis film mulai membaik sepanjang 2021. Keadaan ini mendorong aktivitas produksi dan konsumsi film layar lebar setahap demi setahap terbuka. Hasilnya, pendapatan perfilman dunia pada 2021 meroket 106 persen daripada tahun sebelumnya. Jumlah perolehan yang berhasil dikumpulkan mencapai 16 miliar dollar AS.

Salah satu adegan di film Shang-Chi.
Namun, suasana pemulihan pandemi kembali mengalami tekanan pada pertengahan 2021. Lonjakan kasus penularan akibat virus korona varian Delta kembali menekan mobilitas warga dunia. Akselerasi vaksinasi di dunia dapat meredam infeksi galur Delta dan membuat suasana dunia kembali normal pada kuartal ketiga 2021, yaitu pada periode Oktober-Desember.
Sinyal aman pada periode ini dimanfaatkan oleh produsen film dunia untuk merilis film-film unggulan mereka, khususnya produk Hollywood. Marvel Studio memperkenalkan tokoh superhero Shang-Chi ke layar lebar pada September 2021. Film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings mampu memperoleh pemasukan senilai 432 juta dollar AS.
Fans Marvel di Indonesia merespons penayangan Shang-Chi secara positif. Penjualan tiket di Indonesia mencapai 4,6 juta dollar AS. Momen ini bertepatan dengan kembali dibukanya bioskop di Indonesia pascagelombang virus varian Delta merebak di Tanah Air.
Satu bulan sesudah film Shang-Chi, Hollywood merilis James Bond: No Time to Die pada Oktober 2021. Ini merupakan penampilan terakhir aktor Daniel Craig dalam serial James Bond. Aksi Mister Bond tersebut disambut hangat penggemar film dunia dan membuatnya menduduki peringkat keempat sebagai film terlaris tahun ini dengan total pendapatan 774 juta dollar AS.

Namun, penonton di Indonesia tidak seantusias ketika menyambut Shang-Chi. Untuk film James Bond, penonton Indonesia berkontribusi 1 juta dollar AS dalam bentuk penjualan tiket bioskop.
Pada November 2021, layar lebar dunia disemarakkan oleh Eternals, film produksi Marvel Studio yang juga baru pertama kali diperkenalkan kepada penggemar Marvel. Secara umum, pendapatan global film ini berada di bawah Shang-Chi, yaitu senilai 401 juta dollar AS. Namun, sebaliknya, fans Marvel di Indonesia lebih bergairah menyambut Eternals. Total belanja tiket penonton Indonesia yang menonton film ini mencapai 7,1 juta dollar AS.
Angka 1 miliar dollar AS menjadi batas psikologis perolehan film papan atas dengan film-film lainnya. Tidak banyak sinema yang bisa menembus pendapatan 1 miliar dollar AS ini. Pada 2019 terdapat sembilan judul film dengan perolehan di atas 1 miliar dollar AS. Pada 2018 hanya terdapat lima judul film dan pada 2017 ada empat film.
Terakhir, Spider-Man: No Way Home menjadi film yang paling fenomenal tahun ini. Film Spider-Man ini juga merupakan sinema yang pertama kali tembus pendapatan lebih dari 1 miliar dollar AS di masa pandemi. Sebelum pandemi, pendapatan 1 miliar dollar AS bagi film papan atas bukan hal sulit. Karena itu, pencapaian Spider-Man tersebut menggambarkan munculnya harapan sekaligus menjadi indikator kebangkitan industri dan juga audiens film dunia di tengah kondisi krisis pandemi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F759db0cd-e90d-4bff-895f-7e8a3a6ed749_jpg.jpg)
Penonton berada di dalam salah satu teater di salah satu jaringan bioskop CGV di Jakarta, 16 September 2021. Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) kembali membuka operasional sejumlah bioskop di Jakarta dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah penonton bioskop dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas.
Sebelum pandemi
Pada 2019 pendapatan film dunia bahkan dapat menembus angka 35 miliar dollar AS. Nilai ini disumbang salah satunya berkat film Avengers: Endgame yang penjualan tiketnya tembus angka 2,798 miliar dollar AS. Sebagai perbandingan, perolehan tiket film tertinggi sepanjang masa masih dipegang oleh film Avatar (2009) yang membukukan pendapatan 2,847 miliar dollar AS.
Di tahun yang sama, dua film Marvel Studio lainnya, yaitu Spider-Man: Far From Home (1,1 miliar dollar AS) dan Captain Marvel (1,1 miliar dollar AS) sama-sama masuk lima besar peringkat film dengan pendapatan tertinggi. Dua film lainnya yaitu The Lion King (1,7 miliar dollar AS) dan Frozen II (1,5 miliar dollar AS) berada di urutan kedua dan ketiga terlaris sepanjang 2019.
Selain itu, masih ada sederet film papan atas yang berpendapatan lebih dari 1 miliar dollar AS, di antaranya Joker, Star Wars: Episode IX-The Rise of Skywalker, Toy Story 4, dan Aladdin. Namun, berganti tahun menginjak 2020 pemasukan industri perfilman merosot.
Pandemi Covid-19 menyebabkan aktivitas produksi dan konsumsi film layar lebar terhenti. Dalam kondisi terpuruk, industri film dunia hanya bisa memperoleh pendapatan dari sekitar 20 persen pangsa pasar saja.

Salah satu adegan di film Spider-Man dari Sony Pictures (1/1/2022)
Film-film unggulan yang dijadwalkan naik layar pada 2020 ditunda hingga 2021. Beberapa film yang mundur jadwal tayangnya, misalnya, James Bond: No Time to Die, Black Widow, dan Fast & Furious 9: The Fast Saga.
Absennya film papan atas membuka kesempatan bagi film-film produksi non-Hollywood untuk tampil di peringkat tertinggi pendapatan film 2020. Film The Eight Hundred buatan China merupakan film dengan penjualan tiket tertinggi yang membukukan 461 juta dollar AS.
Pada urutan kedua terdapat film anime Demon Slayer: Mugen Train produksi Jepang dengan perolehan 453 juta dollar AS. Ada satu film Holywood yang tetap tayang di layar lebar, yaitu Bad Boys for Life. Sebagaimana dua sinema lainnya, film ”si anak nakal” hanya mampu meraup 426 juta dollar AS.

Neo (Keanu Reeves) dan Trinity (Carrie-Anne Moss) dalam film The Matrix ResuRrections, 24 Desember 2021.
Menyambut 2022
Rentetan peristiwa terpuruknya industri film pada 2020 dan kemudian berangsur muncul sinyal kebangkitan pada 2021 menimbulkan asa dan prospek yang cerah pada tahun 2022. Dilihat dari tren pendapatan secara global, penjualan tiket bioskop tahun ini tumbuh 106,4 persen dengan nilai belanja 16,1 miliar dollar AS.
Mengacu pada perolehan normal di 2019, yaitu senilai 35,3 miliar dollar AS, kondisi ini menunjukkan pasar film dunia berpotensi tumbuh 100 persen pada tahun 2022 ketimbang 2021. Daya tarik layar lebar tahun depan tampak cukup gemilang dengan sederet film yang akan ditayangkan.
Film Avatar sebagai pemegang rekor pendapatan film terbesar sepanjang sejarah akan ditayangkan sekuel keduanya, yaitu Avatar 2. Film tersebut dijadwalkan tayang pada Desember 2022. Apabila film ini sesukses sekuel pertamanya, maka akan menjadi penutup tahun yang gemilang.

Adegan film Doctor Strange in the Multiverse of Madness yang mulai tayang pada Mei 2022.
Selanjutnya, Marvel Studio merilis Doctor Strange in the Multiverse of Madness (Maret 2022), Thor: Love and Thunder (Juli 2022), dan Black Panther: Wakanda Forever (November 2022).
Rival dari Marvel, yaitu DC Comics, akan menayangkan The Batman (Maret 2022), The Flash (November 2022), dan Aquaman and the Lost Kingdom (Desember 2022). Film produksi Marvel ataupun DC yang sudah memiliki basis penggemar atau fanbase tentu berpotensi merajai peringkat film dengan perolehan tertinggi.
Ada juga film-film unggulan lainnya, seperti Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (April 2022) yang akan mengeksplorasi cerita tentang tokoh kunci dalam novel Harry Potter. Film ini memiliki peluang menjadi penggebrak di awal tahun karena dua aspek. Pertama, film yang diproduseri dan ditulis oleh JK Rowling ini merupakan narasi lain dari cerita Harry Potter yang sudah memiliki banyak penggemar.

Adegan film Fantastic Beasts : The Secrets of Dumbledore yang mulai tayang pada April 2022.
Faktor yang kedua adalah sekuel film ini termasuk cukup sukses menggaet penonton. Sebelumnya, film Fantastic Beasts and Where to Find Them (2016) meraup perolehan 814 juta dollar AS, sekuel keduanya Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018) berpendapatan kotor 655 juta dollar AS. Potensi sekuel ketiga yang menampilkan masa muda Dumbledore akan menarik lebih banyak penonton, terutama dari para loyalis Harry Potter.
Beberapa daftar film lainnya yang patut dinantikan yaitu Lightyear (Juni 2022) yang mengangkat kisah Buzz Lightyear dari serial Toys Story. Sekuel Toys Story adalah salah satu film animasi yang cukup sukses sejak perdana ditayangkan pada 1995.
Ada juga Top Gun: Maverick (Mei 2022) yang dibintangi Tom Cruise. Film Top Gun lebih dekat dengan generasi Baby Boomers yang pernah menonton film perdananya ketika mengalami masa muda pada tahun 1986.
Baca juga: Film-film yang Beradaptasi dengan Pandemi
Deretan film yang dipersiapkan tayang pada 2022 menggetarkan antusiasme penonton dan harapan semakin membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Dengan terus menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19, publik dapat mendukung terus membaiknya kondisi pandemi pada 2022.
Dengan demikian, ruang-ruang teater akan semakin semarak dipenuhi penonton yang antusias menyaksikan film yang sudah dinanti-nantikan. Semoga pandemi segera teratasi di penjuru dunia dan industri film dapat bersemi kembali. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Industri Film Global di Tengah Pandemi