BARCELONA, SELASA — Barcelona memiliki kesempatan emas untuk membalas kekalahan di semifinal Liga Champions edisi 2009-2010 saat menjamu Inter Milan pada laga semifinal pertama di Stadion Olimpiade Lluís Companys, Kamis (1/5/2025) pukul 02.00 WIB. Serupa dengan Inter pada 15 tahun lalu, kemenangan akan mendekatkan Barca untuk menyapu bersih seluruh trofi juara pada musim 2024-2025.
Piala Super Spanyol dan Piala Raja Spanyol sudah masuk daftar ceklis titel juara yang dipersembahkan Pelatih Hans-Dieter Flick untuk Barca. Dengan memimpin puncak klasemen Liga Spanyol, Lamine Yamal dan kawan-kawan juga memegang kendali perburuan gelar liga dari rival Real Madrid.
Tak ayal, Liga Champions menjadi trofi tersisa yang masih abu-abu bagi ”Blaugrana”. Apalagi, mereka akan menghadapi Inter. Tim dengan pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini karena hanya kemasukan lima gol.
Inter juga memegang trauma masa lalu bagi Barca. Mereka menyingkirkan Barca di semifinal edisi 2009-2010, kemudian meraih titel ”Si Kuping Besar” ketiga dalam sejarah mereka setelah menumbangkan Bayern Muenchen, 2-0, di final.
Gelar Liga Champions itu memasukkan Inter ke dalam daftar monumental klub yang pernah merengkuh tiga trofi utama alias treble winner dalam satu musim kompetisi. Inter masih menjadi satu-satunya wakil Italia dalam daftar itu. ”I Nerazzurri” sejajar dengan Barca, Ajax Amsterdam, Celtic, PSV Eindhoven, Bayern Muenchen, Manchester United, dan Manchester City.
Suasana berbeda dengan 15 tahun silam. Kali ini, apabila Barca bisa mengalahkan Inter, mereka berpeluang mencatatkan diri sebagai tim pertama yang meraih treble winner dalam tiga kali pada abad ke-21. Flick bisa menyamai Pep Guardiola (2008-2009) dan Luis Enrique (2014-2015).
Meskipun dibayangi potensi treble winner, Flick enggan memikirkan berbagai kemungkinan catatan bersejarah jika berhasil meraih gelar Liga Champions musim ini. Menurut juru taktik asal Jerman itu, Inter adalah tim yang berpengalaman dan fantastis sehingga akan jadi tantangan terberat bagi Barca.
”Mereka tim yang terorganisasi dengan baik, tidak hanya secara defensif, tetapi juga saat menguasai bola. Secara taktik, mereka bermain sangat cerdas,” ujar Flick, dilansir laman UEFA, Selasa (29/4).
Momentum
Selain ambisi revans, Barca memiliki momentum performa lebih baik daripada Inter, April ini. Dalam satu pekan terakhir, mimpi treble winner Inter sudah pupus akibat disingkirkan AC Milan di semifinal Piala Liga Italia atau Coppa Italia.
Akhir pekan lalu, giliran AS Roma yang meruntuhkan I Nerazzurri dari puncak klasemen Liga Italia. Ketika Inter tumbang, Napoli merebut capolista atau peringkat teratas dengan keunggulan tiga poin.
Sementara itu, performa Barca tengah harum-harumnya. Mereka memenangi final Piala Raja Spanyol nan dramatis atas Real Madrid. Gelar Piala Raja itu bukti skuad Barca memiliki kedewasaan meski dihuni sejumlah pemain remaja, seperti Yamal dan Pau Cubarsi.
Yamal mengatakan, atmosfer skuad Barca sangat positif. ”Ini semifinal (Liga Champions) pertama saya dan juga beberapa anggota tim. Kami sudah tidak sabar untuk menunjukkan lagi betapa hebatnya tim ini. Kami sangat menantikan laga yang bisa membawa kami memastikan langkah ke final,” tutur Yamal, seperti dilansir Marca.
Barca kemungkinan besar masih kehilangan penyerang Robert Lewandowski akibat cedera hamstring. Blaugrana masih memiliki Ferran Torres yang berperan dengan baik sebagai pengganti Lewandowski dalam dua gim terakhir. Torres mencetak satu gol saat menaklukkan Real, akhir pekan lalu.
Pelatih Inter Simone Inzaghi berambisi membantu timnya bangkit di kandang Barca. ”Setelah rentetan kekalahan, kami menyadari pula betapa kuatnya Barca. Namun, kami akan menjalani pertandingan dengan respek dan tanpa rasa takut,” ujarnya, seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.