Kehadiran teknologi rantai blok dalam dunia sepak bola melalui token penggemar ataupun NFT adalah keniscayaan. Apakah loyalitas suporter bisa diukur dengan jumlah token yang dimilikinya?
Oleh
Prasetyo Eko Prihananto
·5 menit baca
AP PHOTO/RUI VIEIRA
Suporter memberikan dukungan saat Manchester City menjamu Club Brugge dalam laga Liga Champions di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (3/11/2021). Sejumlah klub besar Eropa meluncurkan token penggemar, termasuk Manchester City, Barcelona, dan PSG, yang memakai teknologi rantai blok.
Sepak bola bukan apa-apa tanpa penggemar atau suporter. Penggemar menunjukkan dukungan atau loyalitas kepada klub dengan menonton pertandingan mereka ke stadion, membeli jersei tim, dan berbagai macam item atau merchandise yang terkait dengan klub kesayangan mereka.
Namun, kini, sekadar membawa penggemar melewati gerbang stadion tidak lagi cukup bagi sebuah klub karena dunia telah menjadi digital, termasuk pencinta olahraga. Digitalisasi pengalaman suporter sepak bola menawarkan manfaat dan tantangan bagi industri bernilai miliaran dollar AS ini.
Salah satu yang mulai tren digunakan di dunia olahraga adalah teknologi rantai blok. Pemanfaatan rantai blok memunculkan token kripto penggemar yang dikeluarkan oleh klub-klub yang disediakan oleh sejumlah platform.
Belasan klub di lima liga utama Eropa telah meluncurkan token penggemar, termasuk sejumlah tim dari Liga Premier Inggris. Meski sejumlah klub papan atas lain menolak atau belum mau melirik token kripto ini, jumlah klub yang bergabung dipastikan akan terus bertambah.
Sebagian besar menawarkan token yang mirip dengan mata uang kripto khusus klub. Koin virtual itu dapat diperjualbelikan dan nilainya naik dan turun tergantung dari penawaran dan permintaan, mirip dengan mata uang kripto bitcoin dan sejenisnya.
Sebagian klub juga menawarkan item-item digital non-fungible token (NFT) yang juga berdasar pada teknologi rantai blok. Klub-klub itu, di antaranya, adalah Manchester City dan Juventus yang telah mengeluarkan NFT resmi. Di Amerika Serikat, liga basket NBA juga menjual NFT berupa klip video dari pertandingan basket di liga itu.
Klub sepak bola berpotensi menghasilkan ratusan juta dollar dengan menjual token penggemar ini. Menurut data dari FanMarketCap, nilai ekonomi token penggemar terus mengalami pertumbuhan, dengan total kapitalisasi pasar kini mencapai 397,7 juta dollar AS.
SOCIOS
Harga token penggemar Barcelona yang terdapat di laman aplikasi Socios, Kamis (16/12/2021). Sejumlah klub besar Eropa meluncurkan token penggemar, seperti Barcelona, PSG, dan Manchester City.
Salah satu platform yang menyediakan tempat jual beli token penggemar adalah Socios. Dari laman Socios, klub sepak bola yang terdaftar di platform ini mencapai 45 klub.
Klub-klub besar yang menjual tokennya di tempat ini, di antaranya, adalah Paris Saint-Germain, Manchester City, Barcelona, Juventus, Lazio, AC Milan, Arsenal, Inter Milan, dan Atletico Madrid. Selain sepak bola, juga ada sejumlah klub dari liga olahraga AS yang tergabung, seperti dari NBA (basket), NFL (sepak bola Amerika), dan NHL (hoki es).
Token penggemar kian populer dan terhitung laris. Ketika Barcelona meluncurkan penawaran token penggemar awal Juni 2020, token tersebut langsung terjual habis dalam waktu kurang dari dua jam, dan menghasilkan 1,3 juta dollar AS untuk klub yang tengah terbebani utang ini.
Messi
Megabintang sepak bola seperti Lionel Messi juga mulai masuk ke token penggemar ini setelah menerima sebagian bayaran kepindahan dari Barcelona ke PSG dalam bentuk token. Dikutip dari Reuters, PSG mengatakan bahwa token itu termasuk dalam ”paket selamat datang”, yang menurut laporan media diperkirakan pada kisaran 25-30 juta euro. PSG tidak mengungkapkan berapa proporsi token dalam paket, tetapi mengatakan jumlahnya ”signifikan”.
Sementara Cristiano Ronaldo sewaktu masih membela Juventus menerima hadiah sejumlah 770 token Juventus ($JUV) sebagai penghargaan atas rekor gol yang dicetaknya. Angka itu mewakili jumlah gol yang dicetak pemain yang kini memperkuat Manchester United itu dalam pertandingan resmi. Ia menjadi pemain pertama yang menerima hadiah dalam bentuk mata uang kripto untuk rekor atau pencapaiannya.
AFP/FRANCK FIFE
Penyerang Paris Saint-Germain, Lionel Messi, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Manchester City pada laga Liga Champions di Parc des Princes, Paris, 28 September 2021. Messi mendapat bayaran sejumlah token penggemar sebagai bagian dari biaya kepindahannya dari Barcelona ke PSG.
Saat ini, dari data FanMarketCap, nilai kapitalisasi pasar token penggemar terbesar dimiliki oleh PSG sebesar 47,3 juta dollar AS, diikuti Lazio sebesar 46 juta dollar AS, sedangkan Manchester City memiliki kapitalisasi pasar 36,3 juta dollar AS. Barcelona dan Juventus masing-masing senilai 31 juta dollar AS dan 23 juta dollar AS.
Namun, nilai token sebagian besar klub tersebut dalam tujuh hari terakhir merosot 7-11 persen, kecuali Lazio yang hingga Kamis (16/12/2021) siang mengalami kenaikan 0,78 persen. Klub menghasilkan pendapatan dari platform Socios.com dalam bentuk pembayaran langsung.
Klub menawarkan sejumlah ”keuntungan” untuk menarik minat penggemar membelanjakan uangnya untuk membeli token penggemar ini. Namun, keuntungan ini dianggap tidak signifikan.
Ada klub, misalnya, yang menawarkan kepada pembeli token untuk memilih lagu yang akan diputar di stadion, dekorasi di sejumlah sudut stadion, dan sejumlah keuntungan lain. Mereka juga menarasikan membeli token bagian dari loyalitas kepada klub yang didukungnya, seperti halnya membeli jersei klub.
Untuk dapat membeli token di Socios, seorang penggemar harus membeli dulu semacam uang kripto bernama Chiliz ($CHZ). Sejumlah platform lain juga dipakai oleh klub untuk jual beli token penggemar ini, di antaranya Binance dan Paribu.
Dengan memanfaatkan teknologi rantai blok untuk meningkatkan loyalitas penggemar, klub mendorong keterlibatan lebih tinggi dengan memberikan keuntungan nyata, serta token yang dapat dibelanjakan untuk barang dan layanan terkait tim. Namun, sejumlah kelompok suporter mengkritik penggunaan token loyalitas ini karena dikhawatirkan menggiring penggemar sepak bola ke dalam investasi berisiko tanpa informasi yang memadai.
Selain itu, dikhawatirkan bahwa para pembeli token ini bukan penggemar klub sejati, melainkan para spekulan yang berniat mencari keuntungan jangka pendek dari jual beli token. Kekhawatiran itu, misalnya, disampaikan oleh kelompok suporter Leeds United, setelah klub ini menjual token penggemar melalui Socios.
”Token penggemar telah ditolak keras oleh kelompok suporter di negara ini, seperti suporter West Ham United dan Arsenal, yang sangat menentang konsep itu,” demikian pernyataan kelompok suporter Leeds United.
SOCIOS
Token penggemar sejumlah klub sepak bola yang diperdagangkan di laman aplikasi Socios. Semua orang bisa melakukan jual beli token, termasuk spekulan yang ingin mencari keuntungan.
Seperti dikutip dari BBC, penelitian oleh analis kripto Protos menunjukkan banyak pembeli secara spekulatif memperdagangkan token mereka, seperti mata uang kripto lainnya, dalam upaya mendapatkan uang. Banyak token penggemar yang nilainya telah menurun dari nilai perdana saat dijual oleh klub.
”Umumnya, mata uang kripto kecil seperti token penggemar ini sangat fluktuatif karena sedikitnya orang yang ingin memperdagangkannya,” kata seorang direktur Protos, David Canellis. ”Spekulan mengetahui hal ini, jadi saya kira sebagian besar perdagangan di pasar token penggemar murni didorong oleh spekulan yang mencari keuntungan jangka pendek.”
Socios membantah klaim bahwa banyak penggunanya adalah spekulan, dengan mengatakan bahwa sebagian besar memegang token untuk terlibat dengan klub mereka, dengan sebagian besar hanya memegang beberapa token. Max Rabinovitch dari Socios mengatakan, sistem di Socios dirancang untuk lebih memberi penghargaan kepada penggemar yang memegang token daripada yang memperdagangkannya.
Meskipun masih menimbulkan pro dan kontra, seperti dalam bidang lain, kehadiran teknologi rantai blok dalam dunia olahraga melalui token penggemar ataupun NFT adalah keniscayaan. Semua tergantung dari penggemar, apakah membeli token untuk menunjukkan loyalitas kepada klub atau untuk mencari keuntungan sesaat. Namun, tidak ada loyalitas lebih tinggi kepada klub selain membeli tiket untuk mendukung langsung klub kesayangannya di stadion.