Inovasi dan kreasi Didiet Maulana tak mengenal batas. Masih dengan cirinya mengapresiasi keindahan budaya Nusantara, koleksi terbaru dengan lini berbeda dirilisnya, sekaligus merayakan 10 tahun Ikat Indonesia.
Oleh
Riana A Ibrahim
·4 menit baca
ARSIP IKAT INDONESIA BY DIDIET MAULANA
Salah satu set peralatan minum teh yang menjadi bagian koleksi Griya by Ikat Indonesia karya desainer Didiet Maulana.
Inovasi dan kreasi yang dimiliki Didiet Maulana seperti tak mengenal batas. Masih dengan ciri khasnya mengapresiasi keindahan budaya Nusantara, koleksi terbaru dengan lini berbeda dirilisnya. Berjibaku dengan pandemi, nyatanya tidak mengekang kebebasannya dalam menumpahkan rasa lewat karya.
Tepat 10 tahun perjalanan Didiet dengan jenama Ikat Indonesia yang dimulainya pada 29 Juli 2011. Identik dengan wastra dan busana, serta pemberdayaan perajin lokal, Didiet kini mencoba mengambil esensi dari rupa-rupa kekayaan alam Nusantara menjadi produk dekorasi rumah yang memikat. Dilabeli Griya by Ikat Indonesia, koleksi ini dijadikan penanda satu dekade dirinya berkarya.
Didiet pun kembali membuktikan bahwa sentuhan budaya ini tidak terbatas pada karya busana saja. Bisa dihadirkan dalam bentuk dan fungsi yang lebih luas dengan tetap membawa keindahan motif geometris tenun ikat Nusantara.
Satu per satu yang enggak mungkin sekarang menjadi mungkin dan menjadi nyata.
”Dari mimpi pengin deh punya brand lokal Indonesia, pengin mengenalkan budaya Indonesia ke anak muda yang kalau lihat pakai tenun ikat ’wah mau kondangan bro?’ atau kalau pakai batik berarti mau rapat atau ’kok pajangan dinding dipakai jadi baju?’. Satu per satu yang enggak mungkin sekarang menjadi mungkin dan menjadi nyata,” tutur Didiet saat jumpa pers perayaan 10 Tahun Ikat Indonesia by Didiet Maulana secara virtual, Kamis (29/7/2021).
Di tengah kian berkibarnya karya Didiet, pandemi sempat memaksanya untuk berhenti sejenak. Didiet mencoba beradaptasi. ”Waktu itu, bilang juga ke teman-teman yang selalu bareng-bareng, kita bikin apa lagi, ya? Saat itu, keluarlah masker dan hand sanitizer yang sesuai juga dengan kondisi,” ungkap Didiet.
ARSIP IKAT INDONESIA BY DIDIET MAULANA
Salah satu set peralatan minum teh yang menjadi bagian koleksi Griya by Ikat Indonesia karya desainer Didiet Maulana.
Kendati demikian, Didiet tak mau memaksakan diri. Menurut dia, rezeki itu sudah ada jalannya masing-masing. Memaksakan diri kadang berdampak kurang menyenangkan, baik bagi fisik maupun mental. Karena itu, Didiet memilih mengalir dan membiarkan idenya keluar dari pengalaman yang dekat dengan dirinya.
Griya pun terlahir dari kebiasaan yang kerap ia lakukan dan apa yang dilakukannya selama pandemi. ”Mungkin sudah 15 tahun terakhir ini kalau jam 4 sore saya enggak mau diganggu. Ada ritual dari jam 4 sore hingga jam 5 itu acara saya minum teh. Salah satu koleksi saya ini terinspirasi dari situ,” tuturnya.
Koleksi itu, antara lain, set cangkir teh cantik dengan jumlah terbatas, hanya 150 set untuk dua ragam motif, yaitu Nila Manikam yang berwarna biru dan Terra Aruna yang berwarna merah bata. Motif tenun ikat yang mengelilingi bibir cangkir dan piring tatakannya menggambarkan tunas-tunas kecil yang saling menyatu.
Motif itu bermakna simbol pengharapan yang terus tumbuh dan kelak kokoh meski diterpa tantangan. Pemilihan warna merah bata mengingatkan pada indahnya langit fajar Indonesia yang dilintasi garis Khatulistiwa dan warna biru menggambarkan keindahan pesona bahari Indonesia.
ARSIP IKAT INDONESIA BY DIDIET MAULANA
Koleksi minuman herbal yang menjadi bagian koleksi Griya by Ikat Indonesia karya desainer Didiet Maulana.
Momen minum teh tentu tak lengkap tanpa bahan dasarnya. Koleksi Griya juga menawarkan rangkaian minuman teh dan herbal. Ada tiga pilihan rasa, yaitu Rumpun Serai, Surya Rampai, dan Wedang Wangi. Varian Rumpun Serai memiliki aroma tenang yang didapat dari serai dan bunga chamomile yang cocok diminum ketika pagi untuk memulai hari.
Varian Surya Rampai memiliki aroma yang menyegarkan dengan paduan teh hijau, stroberi, dan nanas. Surya Rampai adalah pilihan yang tepat untuk dinikmati di siang hari guna meningkatkan semangat beraktivitas. Pilihan yang terakhir untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah Wedang Wangi dengan paduan jahe emprit dan rempah-rempah yang berkhasiat baik untuk tubuh.
Sekarang ini, banyak waktu yang dihabiskan di rumah. Kebutuhan akan kenyamanan berada di rumah semakin meningkat.
Nyaman di rumah
Koleksi lainnya masih berkisar pada pengalamannya tinggal di rumah selama pandemi ini. ”Sekarang ini, banyak waktu yang dihabiskan di rumah. Kebutuhan akan kenyamanan berada di rumah semakin meningkat,” ujar Didiet.
Untuk itu, koleksi lilin aromaterapi yang terbuat dari minyak kedelai dan bahan-bahan alami ini efektif bagi yang ingin bersantai dan mendapatkan nuansa tenang di rumah. Ada beberapa varian yang ditawarkan, yakni nuansa segar dengan Rempah Nusantara, yang terbuat dari paduan rempah-rempah, seperti kayu manis dan cengkeh, yang dipadukan dengan aroma sitrus dan vanila.
ARSIP IKAT INDONESIA BY DIDIET MAULANA
Salah satu set peralatan minum teh yang menjadi bagian koleksi Griya by Ikat Indonesia karya desainer Didiet Maulana.
Kemudian, ada Narwastu yang memberikan aroma herbal yang lembut. Bahan utama yang digunakan adalah narwastu atau akar wangi, yang dipadukan dengan aroma bunga melati dan lavender. Motif tenun ikat pun tak ketinggalan hadir dalam kemasan lilin wewangian ini. Dalam waktu dekat, tengah dibesut juga sarung bantal dan seprai.
Selain kenyamanan, kebersihan juga menjadi sesuatu yang utama. Sebelumnya, Didiet telah mengeluarkan produk pembersih tangan ini bersama masker pada 2020. Kali ini, ia kembali melanjutkannya dalam varian antiseptik serbaguna dan sabun tangan dengan aroma lavender dan cendana. Tak ketinggalan, pelembab tangan aroma cendana juga tersedia untuk menjaga kelembutan kulit tangan.
Griya sungguh memudahkan untuk lekat lagi dengan rumah di masa seperti ini.