Seragam dan Perlengkapan Sekolah Gratis untuk Siswa SD dan SMP dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Surabaya
Pelajar SD dan SMP dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Surabaya sejak Kamis (30/12/2021) mulai menerima seragam dan perlengkapan sekolah secara gratis yang dibagikan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya mengentaskan pelajar yang putus sekolah dengan menggandeng perusahaan, lembaga, dan organisasi agar memberikan beasiswa kepada anak dari masyarakat berpenghasilan rendah, seperti diungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (13/4/2021).
SURABAYA, KOMPAS — Siswa sekolah dasar dan menengah pertama dari keluarga berpenghasilan rendah di Kota Surabaya menerima seragam dan perlengkapan sekolah secara gratis dari Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur. Seluruh perlengkapan selama menjalani pendidikan di SD dan SMP merupakan produk dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di ”Kota Pahlawan” itu.
Pemerintah Kota Surabaya sejak Kamis (30/12/2021) mulai mendistribusikan seragam sekolah gratis bagi pelajar jenjang SD-SMP dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pendistribusian dilakukan secara bertahap sembari menunggu selesainya proses produksi yang lain dari pelaku UMKM Surabaya.
Seperti yang berlangsung di SMPN 2 Surabaya, Jalan Kepanjen, puluhan pelajar di lembaga pendidikan tersebut terlihat datang ke sekolah secara bergantian untuk menerima langsung seragam gratis yang disalurkan oleh perangkat sekolah.
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Pembagian seragam di SMPN 2 Surabaya, Kamis (30/12/2021).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dalam proses pembuatan seragam dan perlengkapan sekolah, pemkot melibatkan ratusan pelaku UMKM Surabaya. Ratusan UMKM ini terlibat mulai pembuatan seragam sekolah, baju olahraga, sepatu, topi, badge, tas, kaos kaki, hingga ikat pinggang.
”Seluruh seragam dan sepatu merupakan karya atau buatan UMKM Surabaya,” kata Eri Cahyadi, Jumat (31/12/2021).
Dia memastikan, Pemkot Surabaya berkomitmen memberikan jaminan penyelenggaraan pendidikan gratis bagi warga, khususnya keluarga MBR. Di sisi lain, juga berupaya meningkatkan perekonomian warga melalui produk UMKM.
Seluruh seragam dan sepatu merupakan karya atau buatan UMKM Surabaya. (Eri Cahyadi)
”Dengan melibatkan UMKM, pemkot sekaligus membuka lapangan pekerjaan untuk teman-teman dari keluarga MBR sehingga mereka punya penghasilan dan secara bertahap bisa lepas dari MBR,” ujarnya.
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo sedang menyaksikan pengembalian biaya pembelian seragam di SMPN 15 Surabaya kepada wali murid dari masyarakat berpenghasilan rendah, Kamis (9/9/2021).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, khusus untuk jenjang SD, setidaknya ada 16.305 siswa penerima bantuan seragam sekolah gratis dari total 63 lembaga pendidikan negeri. Kemudian, 10.565 siswa SMP penerima seragam sekolah gratis dari 224 lembaga pendidikan.
Di tempat terpisah, Kepala SMPN 2 Kota Surabaya Kasimin mengungkapkan, di sekolahnya ada 341 pelajar dari keluarga MBR yang menerima bantuan seragam gratis. Jumlah tersebut terdiri dari 179 siswa kelas VII dan 162 siswa kelas VIII.
Menurut dia, dengan adanya seragam sekolah gratis, tentunya sangat membantu bagi para orangtua siswa dari keluarga MBR. Apalagi, dengan kondisi sekarang yang masih di tengah pandemi Covid-19.
Namun, karena masih di masa pandemi, Kasimin pun membagikan seragam kepada para siswa itu secara bertahap. Para pelajar diatur duduk saling berjarak di ruang bangsal tengah SMPN 2 Surabaya. Kemudian, mereka dipanggil satu per satu untuk menerima seragam sembari dilakukan pengecekan dan langsung diperbolehkan pulang.
”Kami atur secara bergelombang dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Sementara untuk para orangtua, kami minta tunggu di depan agar tidak terjadi kerumunan. Kami tidak berani mendatangkan orang banyak karena masih pandemi,” ujarnya.
Cecilia Zahra Putri Tania adalah satu di antara pelajar kelas VII SMPN 2 Surabaya penerima seragam gratis. Meski wajah Cecilia menggunakan masker, perasaan bahagia tetap saja tak bisa ditutupinya. Bahkan, dia juga terlihat menjajal langsung sepatu yang baru saja diterimanya dari pihak sekolah. ”Senang, tadi dapat sepatu, seragam, badge, peralatan-peralatan sekolah. Terima kasih atas bantuannya Pak Wali Kota,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Fahri Yoga Prasetya, siswa kelas VII SMPN 2 Surabaya. Warga Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya, ini pun mengaku datang ke sekolah untuk menerima seragam gratis dengan diantar orangtuanya. ”Tadi sudah dicek, kualitasnya bagus, saya suka,” katanya.
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Pengumuman terkait pembelian seragam sekolah di SMPN 62 Gunung Anyar, Surabaya, Jumat (27/8/2021), bahwa pembelian seragam di koperasi sekolah bukan pemaksaan.
Pengamatan Kompas, pada awal tahun ajaran 2021-2022, sempat muncul protes dari wali murid berstatus MBR karena sekolah mewajibkan membeli seragam dan perlengakapan sekolah di koperasi sekolah. Padahal, realitasnya, tidak ada pemaksaan pembelian perlengkapan sekolah itu di koperasi sekolah.
Pengelola sekolah hanya menginformasikan kepada wali murid yang berkenan membeli seragam berikut perlengkapannya bisa dilakukan di koperasi sekolah. Ketika itu sekolah menyediakan kain seragam tiga stel terdiri dari putih biru, pramuka, dan batik serta baju olahraga.
Bagi siswa yang tidak membeli seragam baru pun tidak masalah, Maka hingga usai semester satu, beberapa murid SMPN ke sekolah saat menjadi peserta pembelajaran tatap muka ada yang mengenakan seragam SD. ”Tidak masalah mau beli silakan, tak pakai seragam SMP pun tidak menjadi persoalan,” ujar Sumpomo ketika itu.