Artikel Arga Taja 01
Saya jadi teringat ucapan Nelson Mandela (1918-2013), Bapak Bangsa Afrika Selatan. Meski menjadi korban kebrutalan kebencian politik Apartheid, Mandela justru memberi pelajaran, “Jika mereka dapat belajar membenci, mereka dapat diajari untuk mencintai." Dan, mencintai Indonesia adalah noblesse oblige kita semua. Maka, berhentilah membenci!

Sesuai konstitusi, Pemilihan Presiden 2024 digelar dua tahun lagi. Berarti kita mesti bersiap menghadapi suhu politik memanas kembali, meski sejak Pilpres 2014 narasi politik juga belum beranjak dari kekenesan dan kesinisan. Media sosial, kolom komentar di berita-berita daring, hingga saling lapor ke polisi, memperlihatkan ekspresi permusuhan.
Diksi negatif seperti bodoh, dungu, cebong, kampret, kadrun, jin buang anak, genderuwo, setan terpampang jelas di gawai, internet, dan media massa. Tak risih lagi mempertontonkan sikap reaktif, emosional, atau sumbu pendek. tes arga ganteng