TIM KOMPASKomentar para penonton di salah satu siaran langsung di aplikasi Bigo Live.
Seorang pria di Ciputat gantung diri diduga karena terlilit utang judi online. Seperti itulah realitas jeratan judi daring atau online. Pemainnya kecanduan, buntung terlilit utang hingga bunuh diri karena stres. Kalah jadi abu, menang jadi arang. Sama-sama tidak ada untungnya.
S (44), karyawan swasta, terakhir kali terlihat sedang merokok di teras rumahnya di Jalan Roda, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (7/7/2024) dini hari. Pagi harinya ia ditemukan tewas dalam posisi gantung diri di rangka atap saung rumahnya.
Tetangganya bergegas melapor ke Kepolisian Sektor Ciputat. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan S meninggal karena gantung diri dan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan atau luka pada tubuhnya.
”S tidak memiliki riwayat penyakit. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dan autopsi. Dari keterangan orang-orang sekitar, S mempunyai utang kepada beberapa orang,” tutur Kepala Polsek Ciputat Komisaris Kemas MS Arifin, Senin (8/7/2024).
Utang kepada beberapa orang ini masih ditelusuri penyidik. Apakah ada kaitannya dengan judi online atau tidak.
Rentetan tragis
S yang diduga bunuh diri karena judi daring ini menambah rentetan panjang kasus serupa, dari masyarakat umum hingga TNI, dan Polri terjerat judi daring, terlilit utang, dan bunuh diri.
Slamet (32), sopir ojek daring di Semarang, Jawa Tengah, gantung diri pada Juni lalu karena kalah judi daring dan terlilit utang mencapai Rp 15 juta sehingga menggadaikan sertifikat rumah. Ia terjerat judi daring tiga tahun terakhir dan beberapa kali mencoba bunuh diri sebelum akhirnya tewas gantung diri.
Muhammad Nurhapif (24), sopir truk, ditemukan gantung diri dalam posisi kendaraannya parkir di bahu Jalan Tol Tangerang-Merak Km 52, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (12/3/2024) sore.
Dari keterangan saksi, Nurhapif naik-turun truk sambil bermain permainan yang diduga judi daring. Tak berselang lama ia ditemukan tewas gantung diri dengan dugaan kalah judi daring.
Dalam kasus lainnya, Letnan Satu Dokter Eko Damara diduga bunuh diri karena judi daring. Sama halnya dengan Prajurit Dua Prima Saleh Gea.
Eko, dokter di Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Mobile Republik Indonesia-Papua Niugini Yonif 7 Marinir, diduga bunuh diri karena terlilit utang untuk judi daring. Ia ditemukan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan.
Rentetan kejadian ini menandakan judi daring sudah pada level akut dan telah menjangkiti seluruh lapisan masyarakat.
Sementara Prima, anggota Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad Bogor, diduga gantung diri karena terjerat judi daring. Ia ditemukan di Kamar OB Rumah Sakit Lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad, Bogor, pada 4 Juni 2024.
Brigadir Satu (Briptu) Fadhilatun Nikmah bahkan membakar suaminya, Briptu Rian DW, karena menghabiskan tabungan untuk judi daring, Sabtu (8/6/2024), di Mojokerto, Jawa Timur. Rentetan kejadian ini menandakan judi daring sudah pada level akut dan telah menjangkiti seluruh lapisan masyarakat.
TIM KOMPASKomentar para penonton di salah satu siaran langsung di aplikasi Bigo Live.
Seorang pria di Ciputat gantung diri diduga karena terlilit utang judi online. Seperti itulah realitas jeratan judi daring atau online. Pemainnya kecanduan, buntung terlilit utang hingga bunuh diri karena stres. Kalah jadi abu, menang jadi arang. Sama-sama tidak ada untungnya.
S (44), karyawan swasta, terakhir kali terlihat sedang merokok di teras rumahnya di Jalan Roda, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (7/7/2024) dini hari. Pagi harinya ia ditemukan tewas dalam posisi gantung diri di rangka atap saung rumahnya.
Tetangganya bergegas melapor ke Kepolisian Sektor Ciputat. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan S meninggal karena gantung diri dan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan atau luka pada tubuhnya.
”S tidak memiliki riwayat penyakit. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dan autopsi. Dari keterangan orang-orang sekitar, S mempunyai utang kepada beberapa orang,” tutur Kepala Polsek Ciputat Komisaris Kemas MS Arifin, Senin (8/7/2024).
Utang kepada beberapa orang ini masih ditelusuri penyidik. Apakah ada kaitannya dengan judi online atau tidak.
Rentetan tragis
S yang diduga bunuh diri karena judi daring ini menambah rentetan panjang kasus serupa, dari masyarakat umum hingga TNI, dan Polri terjerat judi daring, terlilit utang, dan bunuh diri.
Slamet (32), sopir ojek daring di Semarang, Jawa Tengah, gantung diri pada Juni lalu karena kalah judi daring dan terlilit utang mencapai Rp 15 juta sehingga menggadaikan sertifikat rumah. Ia terjerat judi daring tiga tahun terakhir dan beberapa kali mencoba bunuh diri sebelum akhirnya tewas gantung diri.
Muhammad Nurhapif (24), sopir truk, ditemukan gantung diri dalam posisi kendaraannya parkir di bahu Jalan Tol Tangerang-Merak Km 52, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (12/3/2024) sore.
Dari keterangan saksi, Nurhapif naik-turun truk sambil bermain permainan yang diduga judi daring. Tak berselang lama ia ditemukan tewas gantung diri dengan dugaan kalah judi daring.
Dalam kasus lainnya, Letnan Satu Dokter Eko Damara diduga bunuh diri karena judi daring. Sama halnya dengan Prajurit Dua Prima Saleh Gea.
Eko, dokter di Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Mobile Republik Indonesia-Papua Niugini Yonif 7 Marinir, diduga bunuh diri karena terlilit utang untuk judi daring. Ia ditemukan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan.
Rentetan kejadian ini menandakan judi daring sudah pada level akut dan telah menjangkiti seluruh lapisan masyarakat.
Sementara Prima, anggota Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad Bogor, diduga gantung diri karena terjerat judi daring. Ia ditemukan di Kamar OB Rumah Sakit Lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad, Bogor, pada 4 Juni 2024.
Brigadir Satu (Briptu) Fadhilatun Nikmah bahkan membakar suaminya, Briptu Rian DW, karena menghabiskan tabungan untuk judi daring, Sabtu (8/6/2024), di Mojokerto, Jawa Timur. Rentetan kejadian ini menandakan judi daring sudah pada level akut dan telah menjangkiti seluruh lapisan masyarakat.