NAIROBI, KAMIS โ Sebanyak 1,05 miliar metrik ton atau setara dengan 1,15 miliar ton makanan terbuang sia-sia, sementara ada 783 juta orang menghadapi kelaparan sepanjang 2022. Demikian laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Jumlah sampah makanan yang terbuang sia-sia itu mencapai sekitar 19 persen makanan yang diproduksi secara global pada tahun 2022. Laporan Indeks Limbah Makanan yang disusun oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) bersama badan amal Waste and Resources Action Program (WRAP) itu diluncurkan di Nairobi, Kenya, Rabu (27/3/2023).
Laporan PBB tersebut menunjukkan jumlah sampah makanan meningkat drastis di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Jumlah sampah makanan di negara-negara berpendapatan rendah itu tak jauh berbeda dari negara-negara berpendapatan tinggi.
Pada laporan tahun 2021, laporan yang sama memperkirakan sampah makanan mencapai 17 persen dari makanan yang diproduksi secara global pada 2019. Jumlah ini mencapai sekitar 931 juta metrik ton yang setara dengan 1,03 miliar ton.
Namun, angka tersebut tak bisa dibandingkan secara langsung dengan angka 2022 sebab jumlah negara yang melapor berbeda. Pada 2022, jumlah negara yang melaporkan indeks ini bertambah hampir dua kali lipat dari laporan pertama pada 2021.
Rumah tangga mendominasi
Untuk menghitung sampah makanan, para peneliti menganalisis data negara dari rumah tangga, layanan makanan, hingga pengecer makanan. Dari analisis itu ditemukan bahwa setiap orang membuang rata-rata 79 kilogram makanan setiap tahun. Jumlah ini setara dengan setidaknya 1 miliar porsi makanan terbuang per hari di seluruh dunia.
SQUADTini foto bareng2
daaaaa
NAIROBI, KAMIS โ Sebanyak 1,05 miliar metrik ton atau setara dengan 1,15 miliar ton makanan terbuang sia-sia, sementara ada 783 juta orang menghadapi kelaparan sepanjang 2022. Demikian laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Jumlah sampah makanan yang terbuang sia-sia itu mencapai sekitar 19 persen makanan yang diproduksi secara global pada tahun 2022. Laporan Indeks Limbah Makanan yang disusun oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) bersama badan amal Waste and Resources Action Program (WRAP) itu diluncurkan di Nairobi, Kenya, Rabu (27/3/2023).
Laporan PBB tersebut menunjukkan jumlah sampah makanan meningkat drastis di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Jumlah sampah makanan di negara-negara berpendapatan rendah itu tak jauh berbeda dari negara-negara berpendapatan tinggi.
Pada laporan tahun 2021, laporan yang sama memperkirakan sampah makanan mencapai 17 persen dari makanan yang diproduksi secara global pada 2019. Jumlah ini mencapai sekitar 931 juta metrik ton yang setara dengan 1,03 miliar ton.
Namun, angka tersebut tak bisa dibandingkan secara langsung dengan angka 2022 sebab jumlah negara yang melapor berbeda. Pada 2022, jumlah negara yang melaporkan indeks ini bertambah hampir dua kali lipat dari laporan pertama pada 2021.
Rumah tangga mendominasi
Untuk menghitung sampah makanan, para peneliti menganalisis data negara dari rumah tangga, layanan makanan, hingga pengecer makanan. Dari analisis itu ditemukan bahwa setiap orang membuang rata-rata 79 kilogram makanan setiap tahun. Jumlah ini setara dengan setidaknya 1 miliar porsi makanan terbuang per hari di seluruh dunia.