BerandaPolitik & HukumPerang ”Framing” dalam Ka...

Perang ”Framing” dalam Kasus Tewasnya Tiga Polisi Lampung

Kasus penembakan tiga polisi di Lampung berkembang menjadi perang ”framing” di media sosial. Berdampak mengaburkan fakta dan mengganggu proses pengungkapan kasus.

Oleh Henny Haryanto

24 Mar 2025 17:50 WIB · Politik & Hukum

Kasus tewasnya tiga polisi saat menggerebek judi sabung ayam di Lampung telah melahirkan banyak spekulasi. Perang framing di media sosial yang terjadi beberapa hari terakhir ini kian menguat. Fenomena itu bisa mengaburkan fakta dan mengganggu proses pengungkapan kasus.

Setelah insiden penembakan yang menewaskan tiga polisi saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, dua anggota TNI telah menyerahkan diri. Namun, hari-hari setelahnya, terjadi perang konten di media sosial. Dua kubu bertempur menuai simpati publik.

Pada satu sisi, berseliweran konten-konten berisi informasi yang menuduh salah satu korban penembakan, yakni Kepala Polsek Negara Batin Ajun Komisaris Lusiyanto. Almarhum disebut-sebut menerima setoran judi. Konten-konten ini dipublikasi hingga ribuan akun dan disaksikan oleh hampir sejuta kali.


Cookies Injector