Pemilih muda kelas menengah membutuhkan literasi keuangan sebagai salah satu sarana untuk mengatur anggaran keuangan di tengah lonjakan biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan upah minimum. Namun, isu itu justru paling sedikit mengemuka dalam gagasan visi-misi calon presiden-calon wakil presiden.
Tim Jurnalisme Data Harian Kompas mengidentifikasi lima kategori masalah warga kelas menengah dan solusinya. Identifikasi itu berasal dari wawancara terhadap 15 dosen ekonomi dari 15 perguruan tinggi yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, serta Papua.
Setiap dosen diminta menyebutkan lima kelompok kata atau frasa yang mencerminkan masalah masyarakat kelas menengah dan lima frasa solusinya. Frasa yang menunjukkan masalah dan solusi tersebut dikategorisasi.
Lima kategori masalah kelas menengah tertinggi ialah keterampilan usaha/kerja rendah, konsumtif, kenaikan harga/inflasi, ketidakpastian ekonomi, dan susah mengatur keuangan. Adapun lima kategori solusi teratas adalah penciptaan/menciptakan lapangan kerja, kualitas pendidikan, pelatihan kerja, literasi keuangan, dan sumber daya manusia (SDM).
Selanjutnya, jumlah penyebutan frasa kategori solusi itu dicari di dalam dokumen ”Visi, Misi, dan Program Kerja: Indonesia Adil Makmur untuk Semua (Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar)”, ”Prabowo-Gibran 2024: Bersama Indonesia Maju”, serta ”Penjelasan Visi dan Misi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 2024-2029”. Kata-kata yang dimasukkan dalam fungsi pencarian pada setiap dokumen sama dengan yang tertera di kategori tersebut.
Hasil penghitungan diketahui, jumlah frasa yang menunjukkan lima solusi untuk masyarakat kelas menengah di dalam dokumen visi-misi pasangan nomor urut 1, 2, dan 3 masing-masing 18 kata, 16 kata, dan 28 kata.