Membangun Poros Pertahanan Indonesia-Turki

Turki menjadi mitra istimewa Indonesia dalam kerja sama pertahanan. Ke depan, hubungan Turki dan Indonesia akan semakin menjanjikan.

Oleh Ahmad Munji -

11 Okt 2024 07:00 WIB · Opini

Beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, mengunjungi Ankara Turki. Kunjungan ini tidak lain untuk meningkatkan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki.

Dalam kunjungan tersebut, Prabowo ditemui oleh Presiden Turki Receb Tayib Erdogan. Keduanya terlihat sangat akrab, layaknya sahabat lama yang saling mengagumi satu sama yang lain.

Ankara tidak membuang waktu untuk membalas kunjungan khusus ini. Hanya berselang beberapa minggu, Menteri Pertahanan Nasional Turki, Yasar Guler, melakukan kunjungan balasan ke Jakarta.

Pertemuan Guler yang didampingi oleh Kepala Badan Industri Pertahanan Turki Haluk Gorgun dengan Prabowo tersebut bisa dipastikan sebagai langkah eksplorasi peluang kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Turki.

comparison left
comparison right
before-after-arrow
contoh

Baca juga:

Jika menengok sejarah hubungan dua negara ini, memang keduanya sering dihubungkan oleh kerja sama pertahanan. Misalnya, pada 1539 dilaporkan bahwa sekitar 300 tentara Turki Usmani berada di Aceh untuk membantu menghalau Portugis (Pinto,1897). Sementara Snouck Hurgronje (1906) mencatat bahwa Aceh pernah membeli meriam, yang kemudian dikenal dengan Lada Secupak, pada abad ke-16 dari Turki Usmani.

Dalam konteks Indonesia modern, saat ini ada beberapa perjanjian antara Indonesia dan Turki, termasuk pembelian UAV Anka, Tactical Ballistic Missile Khan, dan pengembangan tank medium Harimau. Namun kerja sama tersebut tidak akan memiliki manfaat yang maksimal jika tidak diikuti dengan political will kedua negara.

(foto)

Mitra istimewa

Turki telah menjadi mitra istimewa Indonesia dalam kerja sama pertahanan. Salah satunya ditunjukkan dengan penandatanganan dokumen kerja sama industri pertahanan pada 2010 dan diikuti Pertemuan Kerja Sama Industri Pertahanan yang dimulai pada 2012. Belakangan kerja sama ini semakin mesra di bawah pimpinan Prabowo sebagai Menhan.

Sebagai seorang purnawirawan tentara, sepertinya Prabowo sangat terkesan dengan Turki.

Sebagai seorang purnawirawan tentara, sepertinya Prabowo sangat terkesan dengan Turki. Alasannya barang kali karena perkembangan negara itu dalam bidang industri pertahanan dalam 10 tahun terakhir. Ini bisa dilihat dari intensifnya kunjungan Prabowo ke Turki.

Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo tercatat empat kali mengunjungi Turki.  Kunjungan pertama dilakukan pada November 2019, kunjungan kedua dan ketiga pada Juli dan Oktober 2020, dan yang terakhir Juli 2024. Intensitas kunjungan ini memiliki makna betapa pentingnya Turki untuk Indonesia.

South Korea's military drones fly in formation during a South Korea-US joint military drill at Seungjin Fire Training Field in Pocheon on May 25, 2023. (Photo by Yelim LEE / AFP) *** Local Caption *** Pesawat tak berawak milik militer Korea Selatan terbang dalam formasi selama latihan militer bersama Korea Selatan-AS di Lapangan Pelatihan Kebakaran Seungjin di Pocheon pada 25 Mei 2023.
AFP/Yelim Lee
South Korea's military drones fly in formation during a South Korea-US joint military drill at Seungjin Fire Training Field in Pocheon on May 25, 2023. (Photo by Yelim LEE / AFP) *** Local Caption *** Pesawat tak berawak milik militer Korea Selatan terbang dalam formasi selama latihan militer bersama Korea Selatan-AS di Lapangan Pelatihan Kebakaran Seungjin di Pocheon pada 25 Mei 2023.

Harus diakui bahwa saat ini Turki merupakan salah satu negara yang telah mampu mengembangkan alutsista serta industri pertahanannya secara mandiri. Bahkan, kemampuan alutsista buatan negeri dua benua ini telah teruji dalam berbagai konflik global.

Misalnya, kemampuan UAV Turki pada konflik Azerbaijan versus Armenia dan Ukraina versus Rusia. Belakangan Turki berhasil membuat kapal induk yang diberi nama TCG-Anadolu, sebuah kapal perang serang amfibi yang dapat dikonfigurasi sebagai kapal induk.

(Kutipan: Kedua negara bersedia untuk lebih terlibat dalam kerja sama militer-ke-militer dan pertahanan, produksi senjata bersama, dan berdiri dalam solidaritas dalam masalah-masalah global.)

Lebih jauh, kedua negara memiliki sikap yang sama terhadap konflik Israel-Palestina. Indonesia menunjukkan solidaritas yang besar kepada Palestina, baik melalui sikap politik pemerintah maupun dukungan publik.

comparison left
comparison right
before-after-arrow
AFP/bla bla

Bahkan, Prabowo, dalam forum The International Institute for Strategic Studies (IISS) di Shangri-La Dialogue 2024 Singapura, mengatakan siap mengirim pasukan perdamaian ke Gaza. Pernyataan ini disampaikan tidak lama setelah Presiden Turki Erdogan berencana mengirim bantuan pasukan ke Palestina. Sikap ini, antara lain, merupakan alasan utama untuk memperdalam hubungan, yang mencakup kerja sama budaya, intelijen, militer, dan pertahanan.

Kabinet baru

Selain itu, komitmen bersama untuk melawan terorisme menunjukkan keselarasan kepentingan kedua negara dalam mempromosikan keamanan dan stabilitas nasional dan regional. Kedua negara memiliki pendapat yang sama tentang bahaya terorisme dan radikalisme dan berkomitmen untuk menjaga kestabilan nasional dengan langkah-langkah kontra terorisme.

Berbagai inisiatif baru diharapkan lahir dari pertemuan-pertemuan ini. Kedua negara bersedia untuk lebih terlibat dalam kerja sama militer-ke-militer dan pertahanan, produksi senjata bersama, dan berdiri dalam solidaritas dalam masalah-masalah global. Karena saat ini, kedaulatan dan keamanan melampaui batas-batas negara, sehingga sangat penting untuk saling mendukung.

Pemain global

Dalam konteks pengembangan industri pertahanan, saya menduga bahwa Prabowo merasa Indonesia perlu belajar banyak dari Turki. Dunia hari ini tertuju pada kemajuan Turki dalam produksi senjata dalam negeri.

Ini adalah salah satu momen paling luar biasa yang menunjukkan bahwa para ilmuwan Turki mengimbangi perkembangan teknologi di sektor pertahanan global. Dengan inisiatif politik yang signifikan, insentif ekonomi, dan pengusaha pemberani, dunia akan memiliki game-changer baru seperti Turki di medan perang.

Dukungan langsung dan terbuka Ankara untuk produksi senjata dalam negeri dan nasional telah mulai meninggalkan jejak senjata pertahanan Turki di seluruh dunia. "Made in Turki" menjadi merek terkemuka. Perusahaan pertahanan Turki kini bahkan bersaing dengan merek global.

Baca juga:

Berkembang lebih jauh untuk memenuhi kebutuhan nasional dan global dengan teknologi mutakhir tentu penting, tetapi adalah bijaksana untuk melakukannya dengan mitra yang kuat. Dalam hal ini, kerja sama Indonesia dan Turki menjadi kata kunci. Di satu sisi Indonesia adalah salah satu negara terkuat di kawasan Asia. Sementara Turki adalah anggota NATO yang memiliki peran sentral di kawasan.

Meskipun lokasi kedua negara tampak berjauhan di peta, persahabatan dan kemitraan mereka memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar di atas kertas. Kedua negara harus mengakui bahwa manfaat bersama yang luar biasa dapat dicapai melalui kolaborasi, khususnya di sektor pertahanan.

Baik Indonesia maupun Turki memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pemain global. Ke depan, masa depan hubungan Indonesia dan Turki tampak menjanjikan dan terikat oleh visi bersama tentang kemajuan, perdamaian, dan kesejahteraan. Karena kedua negara terus bersatu, saling mendukung di masa-masa sulit, dan memperjuangkan tujuan bersama di panggung internasional, persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan Turki niscaya akan semakin kuat.

 

Ahmad Munji, Pemerhati Timur Tengah; Doktor alumni Marmara University Istanbul Turki

Instagram: ahmadmunji__


Cookies Injector