Kapal Terbakar di Labuan Bajo

Tak ada korban jiwa dalam kebakaran kapal. Kerugian yang ditimbulkan masih dihitung.

Oleh Fransiskus Pati Herin

23 Des 2024 13:48 WIB · Nusantara

KUPANG, KOMPAS — Kapal penumpang Maluku Explorer terbakar di Pulau Monyet, masih dalam wilayah destinasi pariwisata superprioritas Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (22/12/2024) malam. Kapal terbakar ketika dalam proses perbaikan. Tak ada korban jiwa.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Labuan Bajo Stephanus Rudiyanto pada Senin (23/12/2024) melaporkan, kapal tersebut terbakar ketika dalam proses renovasi. Sejumlah kapal terdekat dikerahkan untuk pemadaman. Badan kapal tidak hangus seluruhnya.

”Kapal belum pernah operasi di Labuan Bajo. Sejak datang (ke sini) Juli (2024), masih renovasi dan perbaikan,” katanya. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh aktivitas pengelasan di dalam kapal. 

Ketika terjadi kebakaran, di kapal itu terdapat lima anak buah kapal, lima teknisi darat, dan salah satu pemilik kapal. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Kerugian material masih dalam penghitungan.

Labuan Bajo
KSOP LABUAN BAJO
Kondisi KM Maluku Explorer yang terbakar di Pulau Monyet, masih dalam wilayah destinasi pariwisata superprioritas Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (23/12/2024)

Kebakaran kapal itu tidak memengaruhi aktivitas pariwisata di Labuan Bajo yang oleh pemerintah ditetapkan sebagai destinasi superprioritas. Kapal wisata yang lain pergi dan datang seperti biasa. 

Kendati demikian, kejadian tersebut mengingatkan publik akan sejumlah peristiwa kecelakaan kapal di Labuan Bajo, baik berupa kebakaran maupun tenggelamnya kapal. Kecelakaan laut mencoreng wajah pariwisata setempat.

Kapal Terbalik di Labuan Bajo, Rombongan Wartawan Istana Selamat
Tersihir Keindahan Labuan Bajo

Serial Artikel

Kapal Terbalik di Labuan Bajo, Rombongan Wartawan Istana Selamat
Tersihir Keindahan Labuan Bajo

Kapal Terbalik di Labuan Bajo, Rombongan Wartawan Istana Selamat

Kapal jenis pinisi, Phinisi Bali, terguling lalu tenggelam diterjang angin kencang di sekitar Pulau Bidadari, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Selasa (21/1/2020) sekitar pukul 11.30 Wita. Seluruh penumpang selamat.

Baca Artikel

Cuaca buruk

Stephanus mengimbau operator kapal dan wisatawan agar lebih hati-hati bepergian ketika cuaca buruk seperti saat ini. Untuk sementara, peringatan cuaca buruk berlaku hingga Selasa (24/12/2024). Para nakhoda agar memastikan kelaikan kapal dan kelengkapan alat keselamatan.

Khusus kapal dek terbuka, diminta untuk menghindari rute yang berpotensi dihadang gelombang tinggi. Disarankan pula agar mencari perlindungan jika terjadi perubahan cuaca cepat di tengah laut. Syahbandar akan mengeluarkan larangan berlayar jika kondisi cuaca memburuk.

Labuan Bajo
KSOP LABUAN BAJO
Kondisi KM Maluku Explorer yang terbakar di Pulau Monyet, masih dalam wilayah destinasi pariwisata superprioritas Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (23/12/2024).

Dyah Safitri Maharani, prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, melaporkan, angin kencang berembus dari arah barat dan barat daya dengan kecepatan hingga 20 knot atau 37,04 kilometer per jam. 

Wilayah sisi barat Pulau Flores, seperti Selat Sape dan perairan Komodo, diperkirakan akan dilanda gelombang tinggi kategori sedang, yakni mencapai 2,5 meter. Tinggi gelombang bisa mencapai dua kali lipat dari prakiraan. 

Akibat cuaca buruk, sejumlah orang mengaku membatalkan rencana bepergian ke Labuan Bajo selama liburan akhir tahun ini. ”Padahal, kami berencana naik kapal dari Kupang ke Labuan Bajo, kemudian ke Pulau Komodo,” kata Wita Johans (30), warga Kota Kupang.

Tujuan bepergian ke Labuan Bajo tak lain untuk menikmati keindahan alam dan melihat komodo. Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi favorit pada akhir tahun. Banyak wisatawan lokal hingga mancanegara biasa ke sana.

Salah satu daya tarik yang menjadi ikon Labuan Bajo adalah komodo, reptil purba yang masih hidup hingga saat ini. Di dunia, komodo hanya ada di destinasi superprioritas Labuan Bajo.

Berdasarkan data Taman Nasional Komodo tahun 2021, komodo tersebar di lima pulau. Di Pulau Komodo 1.728 ekor, Pulau Rinca 1.385 ekor, Pulau Padar 19 ekor, Pulau Gili Motang 81 ekor, dan Pulau Nusa Kode 90 ekor. Total keseluruhan 3.303 ekor. 

Komodo Gigit Tokoh Adat Pulau Rinca, Ekosistemnya Diduga Terganggu 
"Permaisuri" Komodo dari Puncak Padar

Serial Artikel

Komodo Gigit Tokoh Adat Pulau Rinca, Ekosistemnya Diduga Terganggu 
"Permaisuri" Komodo dari Puncak Padar

Komodo Gigit Tokoh Adat Pulau Rinca, Ekosistemnya Diduga Terganggu 

Proyek pembangunan pariwisata di Pulau Rinca diduga mengganggu ekosistem komodo atau Varanus komodoensis. Akibatnya, reptil ini menjadi lebih agresif.

Baca Artikel


Cookies Injector