Jokowi-Amin Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ketegangan di Timur Tengah Dikhawatirkan Meningkat

Semua pihak diharapkan bisa mencegah ketegangan di Timur Tengah bereskalasi pasca-pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh.

Oleh Arga Yuda Permana - [email protected]

01 Agt 2024 15:42 WIB · Internasional

AFP/MAHMUD HAMS

Ismail Haniyeh

BANDUNG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin berbelasungkawa atas wafatnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Kematian pejuang kemerdekaan Palestina ini dikhawatirkan akan meningkatkan ketegangan antara Palestina dan Israel, bahkan di kawasan Timur Tengah.

Terkait meninggalnya Ismail Haniyeh, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak bisa ditoleransi.

”Itu sebuah kekerasan, pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran. Saya kira semua, termasuk Indonesia, mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu,” ujar Presiden Jokowi ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

TANGKAPAN LAYAR KANAL YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN

Presiden Joko Widodo

Secara terpisah, Wapres Amin menegaskan bahwa Ismail Haniyeh merupakan seorang pejuang.

”Saya melihatnya pejuang kemerdekaan yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel. Dan tentu bagi kita, Indonesia, juga kehilangan seorang pejuang, pejuang kemerdekaan,” ujar Wapres saat memberikan keterangan pers di dalam kereta cepat Whoosh dari Bandung menuju Jakarta.

Wapres juga mengungkapkan kekhawatiran dari banyak pihak bahwa kejadian tersebut dapat menyulut ketegangan Palestina-Israel. ”Kemudian juga bisa-bisa sampai juga mengganggu upaya perdamaian yang sudah mulai dekat. Tapi, dengan pembunuhan ini, kematian yang diakibatkan pembunuhan ini bisa-bisa menjadi rencana perundingan itu mentah kembali,” katanya.

Baca juga: Pembunuhan Ismail Haniyeh Menyisakan Banyak Pertanyaan

KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN

Wakil Presiden Maruf Amin ketika memberikan keterangan pers di dalam kereta cepat Whoosh dari Bandung menuju Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Bahkan, Wapres khawatir hal itu bisa memicu ketegangan yang lebih besar di kawasan Timur Tengah. Oleh karena itu, ia berharap semua pihak mencegah konflik lebih besar terjadi, dan usaha untuk terwujudnya perdamaian terus diupayakan.

Pemerintah Indonesia juga sangat menyayangkan cara-cara Israel yang sudah membunuh rakyat Palestina, melakukan genosida, dan membunuh pemimpin Hamas. ”Jadi, negara lain sedang melakukan, menghadiri pelantikan presiden Iran, itu saya kira tidak etis mencari cara-cara seperti itu,” ucapnya.

Pada Rabu (31/7/2024), Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran, Iran. Meski belum terbukti, berbagai pihak langsung melayangkan tuduhan kepada Israel atas pembunuhan tersebut. Pembunuhan terhadap Haniyeh dinilai memperpanjang rekam jejak penyusupan Israel di Iran dan operasi Israel membunuh tokoh-tokoh kelompok Hamas.

Haniyeh sejak lama diburu Israel. Perang di Gaza sejak Oktober 2023 menambah alasan Israel mengejar Haniyeh. Selama bertahun-tahun, Israel telah membunuh serta mencoba membunuh para pemimpin dan tokoh penting Hamas. Mereka menjadi incaran Israel sejak pemberontakan terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Baca juga: Jusuf Kalla Berharap Kematian Ismail Haniyeh Tidak Memperburuk Situasi

Sejak Hamas berdiri sebagai organisasi perlawanan terhadap pendudukan Israel pada 1987, Israel berambisi menunjukkan bahwa mereka dapat mengalahkan siapa saja dan di mana saja. Beberapa operasi pembunuhan itu menewaskan tokoh yang ditarget, tetapi ada pula yang gagal. Upaya pembunuhan terhadap mantan pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, dengan racun pada 25 September 1997 termasuk operasi yang gagal.


Cookies Injector