RIYADH, JUMAT โ Dalam pemahaman klasik, bek adalah pemain yang piawai dalam bertahan dan menghalau serangan lawan. Di tangan Pelatih Simone Inzaghi dengan sistem tiga beknya, para bek Inter Milan tidak hanya piawai bertahan, tetapi juga menjelma menjadi gelandang dan penyerang yang andal. Sistem tiga bek Inter sukses menjungkalkan Atalanta, 2-0, dalam semifinal Piala Super Italia di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Jumat (3/1/2025) dini hari WIB.
Dua gol kemenangan Inter bukan disumbangkan para penyerang, seperti Lautaro Martinez atau Marcus Thuram, melainkan oleh Denzel Dumfries yang berposisi bek kanan. Di saat barisan penyerang Inter kesulitan menemukan cara mencetak gol, Dumfries maju sebagai penyelamat. Sistem tiga bek Inzaghi dalam formasi 3-5-2 memungkinkan Dumfries bergerak sangat cair.
Baca JugaInter Milan Vs Atalanta, Penentu Tim Terbaik Italia Sesungguhnya
Dua bek sayap, Dumfries dan Federico Dimarco, turut aktif bergerak mendekati jantung pertahanan lawan saat menyerang. Ini membuat Inter seakan bermain dengan dua penyerang tambahan di depan. Dengan begitu, ada Martinez, Thuram, Dimarco, dan Dumfries yang memimpin serangan Inter. Empat pemain di depan ini amat berguna dalam menjaga kelebaran sekaligus berfungsi melonggarkan rapatnya pertahanan Atalanta.
Beberapa kali skema serangan Inter ini sukses menyibukkan lini belakang Atalanta. Skor kacamata memang mewarnai babak pertama. Namun, Dumfries menunjukkan kelasnya sebagai bek kanan bernaluri menyerang berkat gol pembuka Inter pada menit ke-49.