PLYMOUTH, MINGGU – Plymouth Argyle, juru kunci Liga Championship, secara mengejutkan menyingkirkan pemuncak klasemen Liga Primer, Liverpool, berkat kemenangan 1-0 di putaran keempat Piala FA, Minggu (9/2/2025), di Stadion Home Park. Ambisi quadruple alias raihan empat trofi Liverpool di musim ini resmi kandas.
Senyum Manajer Plymouth Miron Muslic ketika menyaksikan anak asuhannya mendapat ancaman sepak pojok terakhir Liverpool di menit 90+9 mewakili perasaan pendukung Plymouth. Tim berjuluk “Si Hijau” itu memiliki keyakinan bisa mempertahankan keunggulan atas Liverpool yang dipastikan melalui eksekusi penalti gelandang serang, Ryan Hardie, di menit ke-53.
Suporter Liverpool membentangkan syal saat pertandingan Liga Inggris antara Liverpool dan Brighton and Hove Albion di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Sabtu (2/11/2024). *Liverpool fans hold scarves during the English Premier League football match between Liverpool and Brighton and Hove Albion at Anfield in Liverpool, north west England on November 2, 2024. (Photo by Darren Staples / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. /
Hukuman penalti itu dilakukan setelah pemain Liverpool, Harvey Elliott, melakukan handball untuk memblok bola dari penguasaan gelandang Plymouth, Darko Gyabi. Tangan Elliot sangat aktif karena berada dalam posisi untuk menghalau laju bola.
Kemenangan atas Liverpool membawa Plymouth melaju ke putaran kelima atau babak perdelapan final Piala FA. Kali terakhir, Si Hijau menginjak fase 16 besar tercipta pada musim 2006-2007. Ketika itu, langkah mereka di kompetisi sepak bola tertua di dunia terhenti di babak perempat final akibat kalah dari Watford. Itu adalah capaian terbaik Plymouth di Piala FA pada abad ke-21.
Meski begitu, prestasi terbaik Plymouth di Piala FA masih tersaji di edisi 1982-1983. Mereka bisa menembus babak semifinal ketika berkompetisi di Divisi Tiga Inggris saat itu.
Namun, terlepas catatan historis mereka di Piala FA sejak berpartisipasi pertama kali pada musim 1903-1904, menyingkirkan Liverpool asuhan Arne Slot adalah ukiran sejarah yang sulit ditandingi dalam perjalanan klub yang telah berusia 139 tahun itu.
Plymouth menjamu Liverpool dengan berstatus tim penghuni posisi terbawah di Liga Championship, kompetisi kasta kedua Inggris. Mereka mendepak Wayne Rooney pada hari terakhir 2024, kemudian menunjuk Muslic pada pekan pertama Januari 2025.
Sebelum menghadapi Liverpool, Plymouth hanya berbekal kemenangan atas West Bromwich Albion, Sabtu (1/2/2025) lalu. Itu adalah kemenangan perdana Plymouth bersama Muslic sekaligus mengakhiri tren nirmenang mereka sejak 6 November 2024.
Kemenangan atas Liverpool membuat Plymouth untuk perdana di musim 2024-2025 mengemas hasil positif dalam dua gim beruntun. Satu hal yang lebih mengagumkan lagi, jika tak ingin disebut Ajaib, ialah keberhasilan Plymouth tidak kebobolan oleh Liverpool.
Sebelum menghadapi Liverpool, mereka hanya bisa catatkan empat gim nirbobol dari 34 pertandingan yang telah dijalani di musim ini. Tak ayal, Muslic menciptakan catatan luar biasa sebagai suksesor Rooney.
Bahkan, ia sudah lebih baik dari Rooney. Dalam persentase kemenangan menanganu Plymouth, Muslic mengoleksi 33 persen kemenangan. Sedangkan, Rooney hanya catatkan 20 persen kemenangan dalam 25 gim.
“Kami semua datang hari ini dengan sebuah mimpi dan bisa mewujudkan itu. Saya tidak tahu harus berkata apa-apa lagi,” kata Hardie, pencetak gol kemenangan bersejarah Plymouth, kepada ITV.
Gelandang Plymouth, Callum Wright, memuji pendekatan taktik yang disajikan Muslic. Tak sekedar persoalan strategi, Wright juga angkat topi dengan kebijakan transfer Muslic yang mendatangkan dua bek tengah anyar pada bursa transfer musim dingin lalu, yaitu Nikola Katic dan Maksym Talovierov.
“Mereka (dua bek tengah) bermain solid. Pelatih membawa mereka untuk memperkuat kami hingga akhir musim. Mereka telah lakukan itu. Kami juga bermain kompak, sehingga Liverpool tidak bisa menaklukan pertahanan kami,” ujar Wright dilansir BBC.
Pada gim melawan Liverpool, Katic berstatus kapten Plymouth. Ia mengatur pertahanan tim dengan apik untuk meredam empat penyerang Liverpool di babak kedua. Mereka adalah Luis Diaz, Darwin Nunez, Diogo Jota, dan Federico Chiesa.
Adapun Maksym mampu melakukan blok-blok krusial di jantung pertahanan timnya. Setiap mampu melakukan blok atau sapuan, Maksym selalu merayakan momen itu bak mencetak gol.
“Kemenangan ini memberikan kepercayaan diri bagi kami untuk mengarungi sisa musim. Kami menerapkan struktur pertahanan yang baik. Semua pemain memberikan kemampuan 100 persen mereka dan melakukan sesuai permintaan pelatih,” kata Katic dilansir Sky Sports.
Penyelamatan krusial
Laju Plymouth ke babak kelima Piala FA juga tidak bisa dilepaskan dari aksi penyelamatan nan heroik kiper, Conor Hazard. Pada masa tambahan waktu babak kedua selama sembilan menit, Hazard melakukan tiga penyelamatan krusial.
Pertama, ia menepis dengan dua tangan tembakan voli Jota dari luar kotak penalti pada menit 90+3.Selanjutnya, ia mengantisipasi dua peluang pamungkas Liverpool melalui sundulan pada menit terakhir yang dimiliki Nunez dan Caoimhin Kelleher, kiper Liverpool.
Performa Hazard membuat suporter Plymouth yang memadati Home Park bergemuruh. Lalu, berkat tiga penyelamatan itu, ia membuat suporter Liverpool, yang memadati tribune di belakang gawangnya pada babak kedua, memegang kepala dan menggeleng kecewa.
Sementara itu, kegagalan Liverpool melaju ke babak selanjutnya juga dipengaruhi rotasi besar-besaran yang dilakukan Slot. Ia tidak membawa pemain utama, seperti Virgil van Dijk, Mohamed Salah, Cody Gakpo, Ryan Gravenberch, Dominik Szoboszlai, dan Alexis Mac Allister.
Terlepas dari lini depan yang tumpul, Liverpool bermain di bawah performa terbaik mereka akibat penampilan lini tengah yang mengecewakan. Tanpa Gravenberch, Szoboszlai, dan Mac Allister, jantung permainan Si Merah tidak berdetak seoptimal biasanya.
Pemain remaja yang diturunkan Slot di sektor gelandang, seperti Trey Nyoni, James McConnell, Isaac Mabaya, serta Trent Kone Doherty, belum mampu mendekati kualitas skuad utama. Meskipun catatkan 75 persen penguasaan bola dan 593 operan, serangan Liverpool amat monoton dan mudah diantisipasi Plymouth.
“Aliran bola mereka sangat tidak Liverpool,” ucap Robbie Fowler, legenda Liverpool, dalam ulasan laga di ITV.
Slot memuji performa Plymouth. Menurut dia, kekalahan timnya karena gagal memaksimalkan momentum.
”Pemain saya terus berjuang hingga detik terakhir. Kekalahan ini bukan didasari etos kerja, tetapi mereka gagal mendapatkan peluang. Kami harus lebih kreatif,” tutur Slot kepada ITV.
Serial Artikel
Kontroversi Penundaan Laga oleh Premier League
Aturan penundaan pertandingan di Liga Inggris menghadirkan kontroversi dan berpeluang merugikan klub. Pasalnya, pengajuan penangguhan laga tidak lagi didasari tingginya kasus Covid-19 di dalam tim.
PLYMOUTH, MINGGU – Plymouth Argyle, juru kunci Liga Championship, secara mengejutkan menyingkirkan pemuncak klasemen Liga Primer, Liverpool, berkat kemenangan 1-0 di putaran keempat Piala FA, Minggu (9/2/2025), di Stadion Home Park. Ambisi quadruple alias raihan empat trofi Liverpool di musim ini resmi kandas.
Senyum Manajer Plymouth Miron Muslic ketika menyaksikan anak asuhannya mendapat ancaman sepak pojok terakhir Liverpool di menit 90+9 mewakili perasaan pendukung Plymouth. Tim berjuluk “Si Hijau” itu memiliki keyakinan bisa mempertahankan keunggulan atas Liverpool yang dipastikan melalui eksekusi penalti gelandang serang, Ryan Hardie, di menit ke-53.
Suporter Liverpool membentangkan syal saat pertandingan Liga Inggris antara Liverpool dan Brighton and Hove Albion di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Sabtu (2/11/2024). *Liverpool fans hold scarves during the English Premier League football match between Liverpool and Brighton and Hove Albion at Anfield in Liverpool, north west England on November 2, 2024. (Photo by Darren Staples / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. /
Hukuman penalti itu dilakukan setelah pemain Liverpool, Harvey Elliott, melakukan handball untuk memblok bola dari penguasaan gelandang Plymouth, Darko Gyabi. Tangan Elliot sangat aktif karena berada dalam posisi untuk menghalau laju bola.
Kemenangan atas Liverpool membawa Plymouth melaju ke putaran kelima atau babak perdelapan final Piala FA. Kali terakhir, Si Hijau menginjak fase 16 besar tercipta pada musim 2006-2007. Ketika itu, langkah mereka di kompetisi sepak bola tertua di dunia terhenti di babak perempat final akibat kalah dari Watford. Itu adalah capaian terbaik Plymouth di Piala FA pada abad ke-21.
Meski begitu, prestasi terbaik Plymouth di Piala FA masih tersaji di edisi 1982-1983. Mereka bisa menembus babak semifinal ketika berkompetisi di Divisi Tiga Inggris saat itu.
Namun, terlepas catatan historis mereka di Piala FA sejak berpartisipasi pertama kali pada musim 1903-1904, menyingkirkan Liverpool asuhan Arne Slot adalah ukiran sejarah yang sulit ditandingi dalam perjalanan klub yang telah berusia 139 tahun itu.
Plymouth menjamu Liverpool dengan berstatus tim penghuni posisi terbawah di Liga Championship, kompetisi kasta kedua Inggris. Mereka mendepak Wayne Rooney pada hari terakhir 2024, kemudian menunjuk Muslic pada pekan pertama Januari 2025.
Sebelum menghadapi Liverpool, Plymouth hanya berbekal kemenangan atas West Bromwich Albion, Sabtu (1/2/2025) lalu. Itu adalah kemenangan perdana Plymouth bersama Muslic sekaligus mengakhiri tren nirmenang mereka sejak 6 November 2024.
Kemenangan atas Liverpool membuat Plymouth untuk perdana di musim 2024-2025 mengemas hasil positif dalam dua gim beruntun. Satu hal yang lebih mengagumkan lagi, jika tak ingin disebut Ajaib, ialah keberhasilan Plymouth tidak kebobolan oleh Liverpool.
Sebelum menghadapi Liverpool, mereka hanya bisa catatkan empat gim nirbobol dari 34 pertandingan yang telah dijalani di musim ini. Tak ayal, Muslic menciptakan catatan luar biasa sebagai suksesor Rooney.
Bahkan, ia sudah lebih baik dari Rooney. Dalam persentase kemenangan menanganu Plymouth, Muslic mengoleksi 33 persen kemenangan. Sedangkan, Rooney hanya catatkan 20 persen kemenangan dalam 25 gim.
“Kami semua datang hari ini dengan sebuah mimpi dan bisa mewujudkan itu. Saya tidak tahu harus berkata apa-apa lagi,” kata Hardie, pencetak gol kemenangan bersejarah Plymouth, kepada ITV.
Gelandang Plymouth, Callum Wright, memuji pendekatan taktik yang disajikan Muslic. Tak sekedar persoalan strategi, Wright juga angkat topi dengan kebijakan transfer Muslic yang mendatangkan dua bek tengah anyar pada bursa transfer musim dingin lalu, yaitu Nikola Katic dan Maksym Talovierov.
“Mereka (dua bek tengah) bermain solid. Pelatih membawa mereka untuk memperkuat kami hingga akhir musim. Mereka telah lakukan itu. Kami juga bermain kompak, sehingga Liverpool tidak bisa menaklukan pertahanan kami,” ujar Wright dilansir BBC.
Pada gim melawan Liverpool, Katic berstatus kapten Plymouth. Ia mengatur pertahanan tim dengan apik untuk meredam empat penyerang Liverpool di babak kedua. Mereka adalah Luis Diaz, Darwin Nunez, Diogo Jota, dan Federico Chiesa.
Adapun Maksym mampu melakukan blok-blok krusial di jantung pertahanan timnya. Setiap mampu melakukan blok atau sapuan, Maksym selalu merayakan momen itu bak mencetak gol.
“Kemenangan ini memberikan kepercayaan diri bagi kami untuk mengarungi sisa musim. Kami menerapkan struktur pertahanan yang baik. Semua pemain memberikan kemampuan 100 persen mereka dan melakukan sesuai permintaan pelatih,” kata Katic dilansir Sky Sports.
Penyelamatan krusial
Laju Plymouth ke babak kelima Piala FA juga tidak bisa dilepaskan dari aksi penyelamatan nan heroik kiper, Conor Hazard. Pada masa tambahan waktu babak kedua selama sembilan menit, Hazard melakukan tiga penyelamatan krusial.
Pertama, ia menepis dengan dua tangan tembakan voli Jota dari luar kotak penalti pada menit 90+3.Selanjutnya, ia mengantisipasi dua peluang pamungkas Liverpool melalui sundulan pada menit terakhir yang dimiliki Nunez dan Caoimhin Kelleher, kiper Liverpool.
Performa Hazard membuat suporter Plymouth yang memadati Home Park bergemuruh. Lalu, berkat tiga penyelamatan itu, ia membuat suporter Liverpool, yang memadati tribune di belakang gawangnya pada babak kedua, memegang kepala dan menggeleng kecewa.
Sementara itu, kegagalan Liverpool melaju ke babak selanjutnya juga dipengaruhi rotasi besar-besaran yang dilakukan Slot. Ia tidak membawa pemain utama, seperti Virgil van Dijk, Mohamed Salah, Cody Gakpo, Ryan Gravenberch, Dominik Szoboszlai, dan Alexis Mac Allister.
Terlepas dari lini depan yang tumpul, Liverpool bermain di bawah performa terbaik mereka akibat penampilan lini tengah yang mengecewakan. Tanpa Gravenberch, Szoboszlai, dan Mac Allister, jantung permainan Si Merah tidak berdetak seoptimal biasanya.
Pemain remaja yang diturunkan Slot di sektor gelandang, seperti Trey Nyoni, James McConnell, Isaac Mabaya, serta Trent Kone Doherty, belum mampu mendekati kualitas skuad utama. Meskipun catatkan 75 persen penguasaan bola dan 593 operan, serangan Liverpool amat monoton dan mudah diantisipasi Plymouth.
“Aliran bola mereka sangat tidak Liverpool,” ucap Robbie Fowler, legenda Liverpool, dalam ulasan laga di ITV.
Slot memuji performa Plymouth. Menurut dia, kekalahan timnya karena gagal memaksimalkan momentum.
”Pemain saya terus berjuang hingga detik terakhir. Kekalahan ini bukan didasari etos kerja, tetapi mereka gagal mendapatkan peluang. Kami harus lebih kreatif,” tutur Slot kepada ITV.
Serial Artikel
Kontroversi Penundaan Laga oleh Premier League
Aturan penundaan pertandingan di Liga Inggris menghadirkan kontroversi dan berpeluang merugikan klub. Pasalnya, pengajuan penangguhan laga tidak lagi didasari tingginya kasus Covid-19 di dalam tim.