Satu-satunya bek yang didaratkan Real adalah Raul Asencio yang merupakan produk akademi. Sebelumnya, Asencio bahkan tidak termasuk dalam dua pilihan teratas untuk dipromosikan ke tim utama. Performanya turut inkonsisten menyusul adanya penyelidikan terhadap Asencio terkait dugaan membagikan rekaman seks yang melibatkan anak di bawah umur.
Dengan materi pemain yang ada, Real telah berjuang menjaga keseimbangan sepanjang musim. Akan tetapi, mereka justru dihajar habis-habisan oleh lawan yang memiliki kemampuan membangun serangan yang cukup baik, seperti Barcelona dan Arsenal.
Real menatap musim 2024-2025 dengan optimisme setinggi langit. Selain memulai musim dengan status juara bertahan Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa, ”Los Blancos” juga sanggup mendatangkan megabintang Perancis, Kylian Mbappe, dengan status bebas transfer. Kualitas individu Mbappe ternyata belum cukup untuk mengangkat performa Real. Musim ini justru berakhir tragis bagi Real yang gagal memenangi satu trofi pun.
Lebih dari itu, Kroos adalah metronom lini tengah Real. Kemampuannya mengatur tempo memecah pertahanan lawan dengan umpan vertikal, dan menenangkan jalannya permainan di saat-saat penuh tekanan, memberi Real fondasi yang selalu dapat diandalkan.
Kegagalan ini semakin mendesak posisi Ancelotti. Pelatih asal Italia itu dikabarkan akan menjalani musim terakhirnya bersama Real meski kontraknya masih tersisa hingga akhir musim depan. Pekerjaan baru sebagai pelatih timnas Brasil telah menunggu Ancelotti. Posisinya akan digantikan Xabi Alonso yang telah mengumumkan perpisahan dengan Bayer Leverkusen.
Kerabat Kerja
Penulis:
Christian TeguhEditor:
Narendra Yusuf Hadiana